FKUB ajak umat beragama agar tonjolkan persamaan dalam kehidupan sosial

id fkub,fkub sulteng,prof zainal abidin mag,prof zainal,mui palu,persamaan agama,perbedaan agama

FKUB ajak umat beragama agar tonjolkan persamaan dalam kehidupan sosial

Ketua FKUB Provinsi Sulteng Prof Dr KH Zainal Abidin MAg (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Salah satu syarat untuk tercapainya pembangunan kerukunan antar-umat beragama yakni mengedepankan persamaan dalam kehidupan sosial
Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak kepada umat beragama di daerah itu, agar menonjolkan persamaan agama dalam kehidupan sosial keagamaan.

"Salah satu syarat untuk tercapainya pembangunan kerukunan antar-umat beragama yakni mengedepankan persamaan dalam kehidupan sosial," ucap Ketua FKUB Provinsi Sulteng Prof Dr KH Zainal Abidin MAg di Palu, Rabu.

Prof Zainal Abidin mengatakan bahwa manusia termasuk umat beragama merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, maka dalam kehidupan sosial persamaan ini harus ditonjolkan.

Selain itu, kata Prof Zainal, masih banyak lagi persamaan lainnya yang mesti harus dinampakkan oleh umat beragama dalam kehidupan ini untuk mewujudkan kehidupan keagamaan yang rukun.

Sebab, sebut Prof Zainal, bila perbedaan yang ditonjolkan oleh umat beragama dalam kehidupan sosial kegamaan ini, maka tentu kerukunan yang dicita-citakan sulit tercapai.

"Olehnya itu jangan menonjolkan perbedaan dalam kehidupan sosial ini, tetapi tonjolkanlah persamaan. Tonjolkan bahwa kita sebagai manusia datang dari Tuhan yang sama," ungkapnya.

FKUB Sulteng juga mengimbau kepada umat beragama agar tidak mempertentangkan perbedaan-perbedaan yang terjadi di muka bumi, seperti beda agama, suku dan ras tidak perlu di perdebatkan karena itu adalah sunnatullah.

Perbedaan itu sudah merupakan ketentuan atau sunnatullah yang telah diatur dan dikehendaki oleh Allah untuk diketahui dan dijalani oleh manusia.

"Manusia atau sesama penganut agama cukup untuk berbuat baik, menghargai sesama manusia, menjunjung tinggi nilai - nilai kemanusiaa, dan tidak perlu saling menyalahkan dan menklaim sebagai penganut agama yang paling benar," ujar Prof Zainal yang juga Ketua MUI Kota Palu itu.

Dia mengatakan bahwa fanatisme yang berlebihan pada seseorang atau sekelompok penganut faham dan aliran tertentu, cenderung menyalahkan orang lain atau sekelompok orang sebagai pihak yang mengamalkan ajaran agama yang salah.

Padahal, sebut dia, mereka yang mengklaim diri sebagai pihak dan kelompok yang paling benar, tidak melakukan kontekstualisasi secara mendalam terhadap suatu teks-teks kitab suci.

"Inilah yang kemudian cenderung membuat seseorang salah bertindak, dikarenakan tidak memahami secara utuh perintah atau ajaran agama. Memahami agama tidak dapat hanya dengan satu landasan saja atau satu dalil saja," tegasnya.

Baca juga: FKUB Sulteng sampaikan empat poin rekomendasi soal moderasi beragama
Baca juga: Perempuan Lintas Agama Sulteng sepakat jadi agen perdamaian daerah
Baca juga: FKUB bentuk kaukus perempuan lintas agama wujudkan moderasi beragama
Baca juga: FKUB Sulteng percayakan kepada TNI-Polri tangani kasus kekerasan di Poso