Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Sulteng naik jadi 95,24 persen

id Sulteng,Sandi,Palu,Mudik ,Gerhana bulan

Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Sulteng naik jadi 95,24 persen

Dokumen - Petugas mendata dan memeriksa kesehatan pedagang sebelum mengikuti vaksinasi COVID-19 di Pasar Tradisional Manonda di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (20/5/2021) ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Palu (ANTARA) - Tingkat kesembuhan pasien yang terpapar COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) naik menjadi 95,24 persen atau 12.209 orang dari total 12.819 orang yang positif terinfeksi virus corona.

"Sementara itu 360 pasien COVID-19 dinyatakan meninggal dunia atau 2,81 persen dari total pasien yang terpapar COVID-19," kata Juru Bicara Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng Moh Haris Kariming di Kota Palu, Rabu malam.

Selain itu, persentase kasus aktif COVID-19 di Sulteng turun menjadi 1,95 persen atau 250 pasien yang terpapar COVID-19 masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.

"Kemudian ada 116 sampel usap atau swab masih dalam pemeriksaan. Semoga semua hasilnya negatif COVID-19," ujarnya.

Hari ini, kata Haris, 10 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh yang berada di sejumlah daerah, antara lain lima orang di Kabupaten Poso dan lima orang di Banggai.

"Sementara itu 17 orang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini, meliputi tujuh orang di Kabupaten Tolitoli, lima orang di Banggai, dua orang di Morowali Utara dan Buol, satu orang di Donggala;" ucapnya.

Selain itu dua pasien COVID-19 masing-masing satu orang di Kabupaten Tolitoli dan satu orang di Buol dinyatakan meninggal dunia hari ini.

Ia meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten da kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Berikutnya warga harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.