Konflik Pengelolaan Tambak Berpotensi Di Mamuju Tengah

id tambak

Sudah seringkali antara masyarakat ribut soal batas pengelolaan tambak yang mereka kembangkan di pesisir laut di Kabupaten Mamuju Tengah
Mamuju,  (antarasulteng.com)- Konflik pengelolaan tambak di pesisir laut pantai Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat berpotensi terjadi apabila tidak diantisipasi pemerintah.

"Sudah seringkali antara masyarakat ribut soal batas pengelolaan tambak yang mereka kembangkan di pesisir laut di Kabupaten Mamuju Tengah," kata Edi salah seorang warga Desa Kambunong Kecamatan Korossa Kabupaten Mamuju Tengah, Senin.

Dia mengatakan, masyarakat mengelola tambak sebagai sumber penghasilan ekonomi mereka untuk meningkatkan kesejahteraannya diwilayah pesisir Mamuju Tengah.

Menurut dia, masyarakat berpotensi ribut soal lahan laut yang mereka kolola untuk tambak perikanan karena tidak ada aturan jelas yang menetapkan batas masyarakat mengelola tambak dilaut.

"Masyarakat hanya saling klaim tanpa ada aturan yang jelas, sementara tambak disisi lain menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan," katanya.

Oleh karena itu ia mengatakan, mesti ada aturan yang jelas dan mengikat mengatur mengenai batas pengelolaan laut dipesisir yang selama ini menjadi tempat masyarakat mencari nafkah, agar jelas dimana batas mereka mengelola laut.

"Kalau tidak diatur batas tersebut oleh pemerintah, maka masyarakat kedepan akan saling klaim dan dapat menimbulkan konflik," katanya.

Menanggapi itu kepala Kesbangpol Kabupaten Mamuju Tengah, Petrus mengatakan, akan menampung masukan masyarakat soal batas pengelolaan potensi laut agar tidak menimbulkan konflik masyarakat kedepan.

"Masukan itu akan menjadi program pemerintah untuk diselesaikan kita akui banyak potensi konflik lahan yang dikelola menjadi aset ekonomi termasuk dilaut," katanya.