Kadis: Bank-bank Di Indramayu Sangat Mendukung Nelayan

id dkp, bank

Kadis: Bank-bank Di Indramayu Sangat Mendukung Nelayan

Kepala UPT Kepelabuhanan Dinas KP Sulteng (keempat kiri) bersama sejumlah staf dan nelayan Sulteng meninjau kegiatan lelang ikan di TPI Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (4/9). (Foto Rolex Malaha)

... kepercayaan perbankan pada nelayan tumbuh sangat positif antara lain karena dorongan Pemerintah yang intensif kepada perbankan.
Indramayu, Jabar, (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Abdul Rosyid Hakim mengemukakan salah satu alasan berkembangnya sektor perikanan tangkap di daerahnya adalah karena bank-bank setempat memberikan dukungan pembiayaan yang cukup signifikan.

"Saat ini, jumlah kredit yang sudah dikucurkan perbankan kepada nelayan tangkap sudah mencapai sekitar Rp400 miliar," katanya kepada Antara di Indramayu, Jawa Barat, Jumat, setelah berdialog dengan para nelayan Sulawesi Tengah yang sedang melakukan studi banding di daerah itu.

Studi banding dua hari yang dipimpin Kepala Dinas KP Sulteng Hasanuddin Atjo tersebut dimaksudkan untuk mempelajari pengelolaan Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra yang beromzet Rp32 miliar sebulan, meninjau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong dan pusat industri kecil dan menengah kerupuk ikan di Kelurahan Kenanga.

Menurut Abdul Rosyid, semua bank di Indramayu mengucurkan kredit kepada nelayan bahkan setiap bank mengaku merekalah yang mengucurkan kredit terbanyak di antara semua bank.

"Saking banyaknya kredit yang disalurkan ke nelayan, seorang pejabat Bank Jabar Banten mengaku bahwa setiap hari, separuh waktunya berada di tengah nelayan, koperasi nelayan dan Kantor Dinas KP Indramayu," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa kepercayaan perbankan pada nelayan tumbuh sangat positif antara lain karena dorongan Pemerintah yang intensif kepada perbankan.

"Semula bank-bank enggan mengucurkan kredit ke nelayan karena tidak ada asuransi yang menjamin kredit pada nelayan. Kemudian kami menggalang kerja sama dengan bank-bank untuk membentuk sebuah konsorsium bank yang bertindak sebagai penjamin kredit kepada nelayan," ujarnya.

Karena itu, kata Rosyid, nelayan Indramayu relatif mudah mengakses permodalan dari bank, bahkan KPL Mina Sumitra itu sampai menolak tawaran-tawaran kredit dari berbagai bank.

Menurut Rosyid, sektor perikanan tangkap di Indramayu kini menjadi salah satu subsektor unggulan yang memberikan kontribusi cukup signifikan dalam pendapatan asli daerah.

Pada 2014, subsektor ini menyumbang ke kas daerah sebesar Rp9,5 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp9 miliar, dan tahun 2015 ditargetkan menyumbang Rp9,5 miliar dan realisasi hingga Agustus sudah mencapai Rp7 miliar.

Indramayu yang memiliki garis pantai 147 kilometer memiliki potensi penangkapan lestari 15.981 ton pertahun, namun pemanfaatannya sudah mencapai 128.548 ton alias `over fishing` sehingga wilayah operasional nelayan Indramayu sudah meluas ke Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Makassar.

Nelayan Indramayu mengoperasikan sebanyak 40.545 kapal penangkap ikan yang terdiri atas kapal bertonase 10 GT sebanyak 27.561 buah, tonase 30 GT (11.171), tonase 50 GT (1.733) dan yang bertonase di atas 50 GT sebanyak 80 buah.