Pemkot Bandung sesuaikan kebijakan pembelajaran dengan kondisi COVID-19

id sekolah kota bandung,pembelajaran tatap muka,kebijakan pembelajaran

Pemkot Bandung sesuaikan kebijakan pembelajaran dengan kondisi COVID-19

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna meninjau uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka di satu sekolah di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). (ANTARA/HO Humas Pemkot Bandung)

Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat akan menyesuaikan kebijakan mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan kondisi kasus penularan COVID-19 di wilayahnya.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Senin, mengatakan bahwa uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas bisa ditunda kalau kasus penularan virus corona meningkat.

"Kalau dalam seminggu ini meningkat, saya sampaikan ke Wali Kota, misalnya sekolah prinsip siap tapi pandemi ini mengkhawatirkan, saya tentunya akan memberi masukan untuk PTM ditunda, karena keselamatan lebih penting," kata Ema.

Menurut data Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung, akhir pekan lalu kasus penularan COVID-19 bertambah 100 lebih dalam satu hari dan saat ini masih ada 756 orang yang menjalani perawatan atau karantina mandiri karena terserang COVID-19.

Ema mengatakan, pemerintah kota terus memantau indikator peningkatan kasus penularan COVID-19, termasuk tingkat okupansi ruang isolasi di fasilitas kesehatan.

"Kita berharap ini terus dalam kondisi ideal, hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin," kata Ema.

Apabila kasus penularan COVID-19 melonjak, ia mengatakan, pemerintah kota akan kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh via daring.

"Yang namanya daring itu sudah kebiasaan dan itu mudah-mudahan tidak berpengaruh kepada sisi kualitas," kata Ema.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan bahwa sebagaimana yang terjadi di daerah lain, peningkatan kasus COVID-19 di Kota Bandung tidak lepas dari peningkatan mobilitas warga selama libur panjang Lebaran pada bulan Mei. 

"Karena ketika Lebaran itu yang sulit dihindari, masyarakat untuk bersilaturahmi. Saya kira ini memang yang harus kita waspadai bersama," kata Oded.

Menurut data pemerintah kota, jumlah warga yang terserang COVID-19 di Kota Bandung bertambah 355 orang selama periode 10 hingga 16 Mei 2021 dan bertambah 436 orang selama kurun 17 hingga 23 Mei 2021.

Pemerintah Kota Bandung juga mencatat penambahan 469 kasus COVID-19 selama 24 sampai 30 Mei 2021 dan penambahan 506 kasus COVID-19 dari 31 Mei hingga 6 Juni 2021.

Hingga Minggu (6/6), jumlah warga yang terserang COVID-19 di Kota Bandung seluruhnya 20.003 orang dan 18.892 orang atau 94 persen di antaranya telah dinyatakan sembuh.