KBRI dan AOMI kirim logistik ke pekerja terdampak di Malaysia

id Malaysia

KBRI dan AOMI kirim logistik ke pekerja terdampak di Malaysia

KBRI Kuala Lumpur bersama sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia, Senin, mengirimkan sejumlah bantuan logistik kepada para pekerja migran terdampak "total lockdown" atau pembatasan pergerakan penuh di negeri jiran. (ANTARA Foto/Ho-Tengku Adnan)

Kuala Lumpur (ANTARA) - KBRI Kuala Lumpur bersama sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia, Senin, mengirimkan sejumlah bantuan logistik kepada para pekerja migran terdampak total lockdown atau pembatasan pergerakan penuh di negeri jiran.

Di antara salah satu penerima bantuan logistik adalah para pekerja migran Indonesia (PMI) yang ada di Kampung Gumut Tambahan, Kuala Kubu Baru, Negara Bagian Selangor.

Para pekerja yang tinggal di kawasan ini bekerja di pabrik-pabrik papan dan perkebunan sayur-sayuran kecil. Pabrik-pabrik tersebut tidak beroperasi selama total lockdown mulai 1 hingga 14 Juni 2021 karena bukan merupakan pabrik esensial seperti yang ditentukan oleh Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) Malaysia.



Dubes RI di Kuala Lumpur, Hermono hadir langsung di lokasi tersebut dengan didampingi Atase Pertahanan Kol.Inf. Tri Andi Kuswantoro, Koordinator Fungsi Pensosbud Yoshi Iskandar serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Mokhammad Farid Maruf.

Sedangkan dari ormas hadir Ketua Badan Perwakilan (BP) KNPI Malaysia Tengku Adnan, Wakil Ketua BP KNPI Malaysia Agus Dwi Purwanto dan Presidium AOMI Hardjito.

"Ada 223 paket sembako yang disiapkan oleh KBRI Kuala Lumpur untuk para pekerja yang ada di sekitar Kampung Gumut Tambahan. Para PMI ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Medan," ujar Tengku Adnan.

Tengku Adnan mengatakan kunjungan Dubes Hermono ke kawasan tersebut merupakan kunjungan yang pertama kali dari seorang dubes karena jaraknya dari Kuala Lumpur memerlukan waktu sekitar satu setengah jam, lokasinya agak pedalaman dan melalui sejumlah blokade jalan  oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

Dia mengatakan pembagian sembako yang diberikan kedutaan tidak melihat latar belakang suku dan agama serta diberikan kepada pekerja yang benar-benar memerlukan.

Tengku mengatakan para penerima sembako di daerah tersebut berdasarkan data yang diberikan oleh KNPI kepada KBRI.

"KBRI telah menggandeng ormas-ormas baik yang ada di dalam AOMI maupun di luar AOMI untuk melakukan pendataan serta pendampingan distribusi dan KNPI menerima permintaan dari masyarakat Indonesia sebagaimana ormas lainnya kemudian kami data dan diberikan ke KBRI," katanya.

KBRI melakukan verifikasi data ke masing-masing koordinator lapangan yang ditunjuk kemudian kalau datanya benar pihak kedutaan menentukan jadwal pengiriman.

"Hari ini kami mendapat jadwal pengiriman di 22 titik kemudian beberapa ormas lainnya juga mempunyai sejumlah titik yang diantar hari ini," katanya.