Donggala pakai teknologi ramah lingkungan genjot produksi perikanan

id bioflok,dinas perikanan donggala,perikanan donggala,ali assagaf,pemkab donggala

Donggala pakai teknologi ramah lingkungan  genjot produksi perikanan

Kolam budidaya ikan nila menggunakan teknologi bioflok yang dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan kerjasama Pemerintah Kabupaten Donggala, di Desa Tatari, Kecamatan Sindue, Donggala. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk mendorong produksi sektor perikanan, memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta daerah.

"Salah satu teknologi yang digunakan adalah bioflok untuk menggenjot produksi perikanan khususnya budidaya ikan air tawar," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Donggala Ali Assagaf, di Donggala, Senin.

Ia menjelaskan budidaya ikan air tawar menggunakan teknologi bioflok, mulai diterapkan di Kabupaten Donggala, salah satunya budidaya ikan nila di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue.

"Budidaya ikan nila di Desa Lero Tatari dengan metode bioflok sekaligus menjadi percontohan untuk daerah atau wilayah lainnya," kata Ali.

Untuk penyediaan sarana, Pemerintah Kabupaten Donggala bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun 20 kolam, serta fasilitas penunjang budidaya ikan nila di Desa Lero Tatari.

Pembangunan sarana dan fasilitas budidaya itu telah berlangsung sejak tahun 2020, yang langsung diikuti dengan kegiatan budidaya. Pemkab Donggala bersama masyarakat di desa itu telah melakukan panen perdana dengan produksi mencapai 1.000 ikan per kolam.

"Budidaya dengan teknologi bioflok ini juga menjadi satu solusi alternatif untuk menunjang pendapatan masyarakat penyintas gempa dan tsunami di Donggala," ujar Ali.

Ia mengatakan pembangunan sektor perikanan yang diselenggarakan oleh Pemkab Donggala telah diorientasikan untuk memenuhi program ekonomi kerakyatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pembenahan itu terlihat dengan produksi perikanan pada 2020 sebesar 19.741 ton, atau meningkat dari produksi pada 2019 yang tercatat 15.016 ton.

"Peningkatan ini salah satunya dipengaruhi oleh adanya pembukaan tambak baru atau pembangunan kolam budidaya, serta adanya optimalisasi daya dukung usaha tambak paket teknologi di Kecamatan Dampelas, Sojol dan Banawa Selatan," kata Ali.

Budidaya ikan air tawar dengan teknologi bioflok merupakan satu teknologi yang saat ini sedang dikembangkan dalam akuakultur, dengan tujuan pembangunan sumber daya air dan lahan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.
 
Bupati Donggala Kasman Lassa dan Kepala Dinas Perikanan Donggala Ali Assagaf melakukan panen perdana ikan nila yang dibudidaya menggunakan teknologi bioflok, di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue. (ANTARA/Muhammad Hajiji)