Tim SAR cari nelayan hilang di perairan Banggai Sulteng

id Basarnas, Tim SAR, nelayan hilang, Banggai, sulteng

Tim SAR  cari nelayan hilang di perairan Banggai Sulteng

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johanes. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
SAR Basarnas Palu dikerahkan mencari seorang nelayan yang dilaporkan hilang saat memancing di perairan Kabupaten Banggai bertolak dari Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
 
"Setelah mendapat laporan, kami langsung memberangkatkan satu tim SAR dari Pos SAR Luwuk, Banggai untuk membantu proses pencarian korban," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Selasa.
 
Dia mengemukakan, pencarian seorang korban atas nama Sibra Pakaya (43) menggunakan satu unit Rubber Boat milik Basarnas di titik koordinat 1°10'15.72"S-123°21'20.94"E atau 122 kilometer dari darat Pos Pencarian dan Pertolongan Luwuk.
 
Dari laporan diterima pihaknya, korban Sibra Pakaya berangkat dari Desa Sobol, Kecamatan Mantho pada Senin (7/6) sekitar Pukul 16.30 WITA bertolak ke Desa Luk Sagu, Kabupaten Banggai Kepulauan.
 
Sebelum menuju Banggai Kepulauan, korban singgah memancing di sekitar perairan Banggai, namun hingga kini korban tak kunjung tiba di tempat tujuan, yang biasanya jarak tempuh penyeberangan hanya memakan waktu 3 jam.
 
"Masyarakat setempat telah melakukan pencarian, setelah korban dinyatakan hilang, namun upaya itu masih nihil sehingga masyarakat meminta bantuan tim SAR," ujar Andrias.
 
Dikatakannya, dalam operasi tersebut Pos SAR Luwuk mengerahkan empat personel, dibantu masyarakat setempat. Dimana, Alutsista SAR diantaranya satu mobil angkut personel, satu unit Rubber Boat, peralatan medis, peralatan evakuasi, Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 serta peralatan pendukung lainnya.
 
Pada misi kemanusiaan, Basarnas berupaya semaksimal mungkin melakukan pencarian terhadap korban. Bila nanti operasi SAR hari pertama belum membuahkan hasil, tim tetap melakukan pencarian hingga batas waktu ketentuan operasi sesuai Standar Operasional Prosedur penyelenggaraan SAR.
 
"Kegiatan SAR berlangsung selama tujuh hari ke depan sejak operasi dimulai, namun apabila dalam perjalanannya korban telah ditemukan meskipun belum genap tujuh hari, maka operasi tersebut dengan sendirinya dinyatakan selesai," kata Andrias menuturkan.
 
Ia berharap, dalam misi tersebut, korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat sehingga dapat berkumpul kembali dengan keluarga.
 
"Kami memohon dukungan dan doa pihak keluarga agar operasi ini lancar dan membuahkan hasil," demikian Andrias.