Jemaah Indonesia Yang Meninggal Akibat Crane Roboh Di Makkah Bertambah

id haji

Jemaah Indonesia Yang Meninggal Akibat Crane Roboh Di Makkah Bertambah

Lebih dari seratus orang tewas, termasuk dua orang calon haji dari Indonesia, dan ratusan lainnya terluka, ketika crane jatuh dari plafon Masjidil Haram di Mekkah, saat musim haji, pada Jumat 11 September 2015 (ANTARA News/Risbiani Fardaniah)

Ini nama baru, belum ada dalam daftar yang luka sebelumnya
Makkah (antarasulteng.com) - Jumlah anggota jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia akibat robohnya crane di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, bertambah tiga menjadi sepuluh orang.

"Ini nama baru, belum ada dalam daftar yang luka sebelumnya," kata Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat di Makkah, Senin dini hari. 

Menurut PPIH, nama tiga korban yang meninggal dunia tersebut yakni Sriyana Marjosihono dengan Nomor Paspor B1188078 dari kelompok terbang (kloter) SOC 27; Masadi Saiman Tarimin dengan Nomor Paspor V222619 dari kloter SUB 38 dan Siti Rukayah Abdu Samad dengan Nomor Paspor A2714350 kloter SUB 39. 

Arsyad mengatakan ketiga orang itu sebelumnya dilaporkan hilang, tidak kembali ke pemondokan setelah kejadian jatuhnya derek di Masjidil Haram. 

Petugas PPIH bersama tim perlindungan jemaah kemudian mencari mereka ke rumah sakit Arab Saudi dan menemukan ketiganya telah meninggal dunia setelah melakukan identifikasi dan verifikasi di pemulasaran jenazah di Al Muaisim. 

"Tim melakukan verifikasi dan identifikasi hingga pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi," ujar Arsyad. 

PPIH Daerah Kerja Makkah, ia menjelaskan, tetap membuka layanan telepon khusus untuk menerima laporan dari keluarga atau kloter mengenai jemaah yang hilang dan meminta ketua-ketua kloter terus memantau jamaah mereka dan segera melapor bila ada yang belum kembali. 

"Kami akan terus masih akan terus memperbaharui data dan memonitor kondisi jamaah di rumah sakit Arab Saudi dan pemulasaran jenazah di Al Muaisim," kata Arsyad.

Pada Jumat Sore (11/9), saat Makkah dilanda hujan lebat disertai angin kencang, derek yang digunakan dalam kegiatan pembangunan untuk perluasan Masjidil Haram roboh dan menimpa jemaah yang ada di sekitarnya. 

Lebih dari 100 orang meninggal dunia dan 200 lebih cedera akibat kejadian itu, termasuk di antaranya jemaah asal Indonesia.

Saat ini sekitar 23 anggota jemaah Indonesia yang terluka masih menjalani perawatan di rumah-rumah sakit Arab Saudi sementara 18 lainnya sudah kembali ke pemondokan masing-masing.