BI terus bantu tingkatkan perekonomian Sulteng yang terdampak pandemi

id Sulteng,Sandi,Palu,BI,BI Sulteng

BI terus bantu tingkatkan perekonomian Sulteng yang terdampak pandemi

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng Abdul Majid Ikram (Ke dua dari kiri) dan Bupati Sigi Moh. Irwan Lapata (Ke dua dari kanan) memanen perdana bawang merah yang dibudidaya Kelompok Tani Hortikultura Jaya binaan Kantor Perwakilan BI Sulteng di Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Sigi, Sabtu (15/8/2020). (ANTARA/Muhammad Arsyandi)

Palu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus membantu meningkatkan perekonomian daerah utamanya masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) apalagi di masa pandemi COVID-19 yang mengakibatkan taraf hidup warga merosot.



Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng M Abdul Majid Ikram mengatakan bantuan tersebut merupakan salah satu upaya BI menjalin sinergi dengan pemerintah daerah agar bersama-sama meningkatkan perekonomian di segala lini.



"Kami terus melatih dan mendampingi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan petani di Sulteng yang menjadi binaan BI agar produk dan komoditas yang mereka hasilkan berkualitas baik dan memiliki nilai jual tinggi di pasaran dalam maupun luar negeri,"katanya di Kota Palu, Rabu.



Ia mencontohkan petani binaan BI di Desa Sausu Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang menggunakan metode hazton dalam bersawah yang kemudian berhasil meningkatkan jumlah produksi padi petani hingga dua kali lipat dengan periode musim tanam yang sama dengan petani lainnya yang menggunakan metode biasa.



"Pemerintah Kabupaten Parimo kemudian mereplikasi metode yang digunakan petani binaan kami di sana. Melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Parimo metode tersebut diterapkan pada semua petani di kabupaten itu mulai tahun ini. Artinya apa yang kami lakukan dilihat  bermanfaat dan dirasakan oleh semua,"ujarnya.



Pihaknya juga tidak henti-hentinya mendampingi dan melatih pelaku UMKM di Sulteng melalui UMKM binaan BI agar menghasilkan produk yang berkualitas baik dan memiliki nilai jual tinggi sehingga laku keras di pasar dalam hingga luar negeri.



"Seperti kain tenun, bawang goreng dan coklat. Kita upayakan melalui pelatihan dan pendampingan agar para pelaku UMKM meningkatkan kualitas produknya. Kemudian kami iklan dalam berbagai ajang pameran produk baik skala nasional hingga internasional agar dilirik,"ujarnya.



Selain itu Majid menyatakan saat ini pihaknya tengah fokus mendigitalisasi dunia usaha di Sulteng mengingat akibat pandemi transaksi tunai antar penjual dan pembeli dibatasi untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.



Oleh sebab itu solusi yang saat ini terus dilakukan oleh BI di Sulteng yaitu menerapkan sistem pembayaran secara digital, salah satunya melalui penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).



"Secara nasional BI menargetkan 12 juta merchant menggunakan QRIS dalam setiap transaksi digital. Di Sulteng BI menargetkan 60 ribu merchant dan kami optimis target tersebut dapat terealisasi,"terangnya.



Selain itu, Majid menambahkan BI mendorong melalui berbagai pelatihan dan pendampingan agar persa pelaku UMKM dan petani dapat memasarkan produknya secara digital melalui media sosial apapun agar dagangan mereka dapat dibeli oleh konsumen dari dalam dan luar daerah.



"Sehingga pendapatan mereka kembali meningkat karena orang-orang yang membeli dagangannya tidak hanya dari daerah tempat mereka berdagang tapi dari seluruh daerah di Indonesia karena produk yang mereka pasarkan di dunia maya dapat dilihat dari manapun," tambahnya.