Bulog Sulteng buka "lapak" di pemukiman tekan harga beras

id bulog

Bulog Sulteng  buka "lapak" di pemukiman tekan harga beras

Kabid Komersial Bulog Sulteng Aan Arri Wijayadi (kiri) (Antara/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tengah dalam beberapa pekan terakhir ini membuka "lapak" penjualan beras di kawasan pemukiman warga sebagai salah satu upaya menekan lonjakan harga beras di tingkat pengecer di daerah itu.

Kepala Bidang Komersial Perum Bulog Divre Sulteng, Aan Arri Wijayadi di Palu, Rabu menjelaskan ada sejumlah titik penjualan beras yang disediakan Bulog di beberapa permukiman penduduk di wilayah Kota Palu dan sekitarnya.

Perum Bulog setempat, kata dia, membuka lapak penjualan beras untuk kebutuhan masyarakat dengan di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Langkah yang dilakukan Bulog ini semata-mata untuk menekan harga beras khususnya beras jenis medium di pasaran yang dijual pedagang di atas HET yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Seperti harga beras premiun ditetapkan pemerintah sebesar Rp12.800/kg  maka Bulog menjual beras dengan kualitas yang sama hanya Rp9.400/kg.

Harga beras medium dijual pedagang pada kisaran Rp10.000-10.500/kg, lanjut dia, padahal HET ditetapkan pemerintah hanya Rp9.450/kg.

"Karena alasan ini dan juga dalam upaya menjaga stablitas harga bahan pokok beras di tingkat pengecer, maka Bulog membuka beberapa titik penjualan. Dengan begitu, masyarakat bisa membeli beras dengan harga yang relatif murah," ujarnya.

Ia menambahkan pihak Bulog berharap langkah tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup pada masa pandemi COVID-19 yang hingga kini belum juga berakhir.

Aan juga mengatakan Bulog Sulteng menjamin stok beberapa kebutuhan pokok cukup memadai, yakni selain beras, juga tersedia komoditas pangan lain seperti gula pasir, daging ayam, daging sapi beku, telur ayam, minyak goreng dan tepung terigu.