Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan tidak mungkin melawan COVID-19 tanpa adanya terapi terhadap pasien atau penderita penyakit tersebut.
"Kami di Kementerian BUMN terus melakukan pengadaan obat-obatan, karena kita tahu tidak mungkin kita melawan COVID-19 ini tanpa adanya terapi," ujar Erick Thohir seperti dikutip dalam akun resmi Instagram Kementerian BUMN @kementerianbumn di Jakarta, Sabtu.
Erick mengatakan bahwa memang obat COVID-19 belum ada, namun terapi yang harus diberikan kepada penderita COVID-19 merupakan hal yang harus ada tindakannya, apakah itu dari yang termudah melalui pemberian vitamin sampai dengan terapi-terapi menggunakan obat-obatan seperti Oseltamivir, Remdesivir, dan Favipiravir.
"(Stok obat) itu kita sudah cek Insya Allah cukup," katanya.
Erick juga menambahkan bahwa sejak awal pandemi, Kementerian BUMN berupaya keras bagaimana BUMN menjadi lokomotif daripada ekonomi namun juga menjadi lokomotif pelayanan kepada rakyat.
"Karena itu seperti apa yang kita lakukan baik terkait pengadaan vaksin yang selama ini BUMN bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan juga pada awalnya dengan Kementerian Luar Negeri dalam mencari vaksin, ini bisa terbukti bahwa itu menjadi salah satu bagian dari solusi untuk kita perang melawan COVID-19," ujarnya.
Erick juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mau menjadi bagian dari gotong royong melawan pandemi. Pemerintah pusat, Kementerian BUMN, pemerintah daerah dan TNI-Polri tidak mungkin berhasil jika masyarakatnya tidak mau bersama-sama melawan COVID-19.
"Tentu yang termudah adalah disiplin protokol kesehatan yang menjadi kunci, seperti memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Lalu alternatif lainnya tadi bagaimana kita bersama-sama memberikan vaksin dan sebagainya," kata Menteri BUMN.
Sebelumnya, Erick Thohir memastikan obat-obatan antiviral untuk penanganan COVID-19 produksi holding BUMN farmasi dalam kondisi stok tersedia di tengah kasus pandemi yang melonjak.
Erick menambahkan bahwa untuk obat yang jumlahnya dalam kondisi agak terbatas saat ini yakni Remdesivir, mudah-mudahan dalam waktu dekat pihaknya sudah mulai melakukan pengadaan lagi sehingga akan ada stok baru untuk obat tersebut.
Berita Terkait
PT Timah berangkatkan 700 peserta mudik asyik BUMN
Senin, 8 April 2024 10:39 Wib
LKBN Antara kembali gelar mudik gratis bersama BUMN
Minggu, 7 April 2024 13:43 Wib
Bank Mandiri kembali selenggarakan program Mudik Asik 2024
Sabtu, 6 April 2024 21:56 Wib
Menyelamatkan Gedung Filateli Jakarta
Minggu, 24 Maret 2024 10:26 Wib
Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN dibuka mulai besok
Jumat, 22 Maret 2024 11:28 Wib
Komisi VI DPR apresiasi BUMN raih target dividen
Selasa, 19 Maret 2024 16:31 Wib
Jelang Ramadhan, BSI dorong penguatan transaksi digital masjid
Minggu, 10 Maret 2024 18:57 Wib
Kementerian BUMN terus memperluas pemasaran UMKM melalui platform PaDI
Jumat, 8 Maret 2024 14:37 Wib