Pemkot Palu upayakan kesejahteraan guru PAUD naik

id Hadianto Rasyid, walikotapalu, PAUD, guru PAUD, Pemkotpalu, sulteng

Pemkot Palu  upayakan kesejahteraan guru PAUD naik

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengupayakan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik atau guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kota itu.
 
"Kami berupaya para pendidik di PAUD mendapat perhatian yang baik, terutama kesejahteraannya agar mereka memiliki motivasi yang kuat dalam mengajar," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, di Palu, Sabtu.
 
Menurut dia, usia dini merupakan masa keemasan bagi anak yang harus dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan yang baik terhadap anak-anak, salah satunya melalui lembaga PAUD.
 
Olehnya, pemerintah sangat mengapresiasi para tenaga pendidik dalam membimbing dan membentuk mental anak agar kelak memiliki akhlak yang baik.
 
"Tugas guru sangat mulia. Maka pemerintah juga perlu memperhatikan sisi kesejahteraan mereka yang sama seperti guru-guru pada masing-masing satuan pendidikan," ujar Hadianto.
 
Wali Kota menilai, selain dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai instansi teknis terkait, Bunda PAUD bersama kelompok kerjanya juga harus terlibat dalam memberikan motivasi kepada guru sekaligus membuat konsep perencanaan dalam pengembangan PAUD di Palu agar satuan pendidikan ini lebih mantap ke depan.L
 
Wali Kota berharap, Bunda PAUD di masing-masing kecamatan agar aktif di wilayah kerjanya, khususnya dalam mengajak masyarakat untuk menyekolahkan anak di PAUD, karena pendidikan PAUD ke depan dijadikan sebagai salah satu syarat masuk Sekolah Dasar (SD).
 
"Mulai tahun 2022, masuk SD harus ada tanda tamat belajar di tingkat PAUD," ucap Hadianto.
Ia menilai, selama ini guru PAUD kurang mendapat perhatian dari pemerintah, oleh karena itu di masa kepemimpinannya, guru PAUD harus mendapat porsi yang sama seperti tenaga pendidik lainnya.
 
"Memberikan pemahaman dan mendidik anak usia dini butuh kesabaran, maka menjadi guru PAUD dibutuhkan jiwa keibuan karena metode mengajar tidak seperti guru pada satuan pendidikan lainnya," kata Hadianto.