Pemkot Palu mulai sosialisasikan program SSW magang ke Jepang

id Tenaga kerja, pekerja migran, Jepang, Pemkot Palu, Setyo Susanto, dinas koperasi, sulteng

Pemkot Palu  mulai sosialisasikan program SSW magang ke Jepang

Dokumen - Dua siswa sedang belajar mengelas di BLK. ANTARA/HO

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai menyosialisasikan program Specified Skilled Workers (SSW) yang bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) magang ke Jepang.
 
"Pemkot sudah memulai sosialisasi, namun sosialisasi itu masih di tataran pemerintah daerah yang melibatkan pemerintah kelurahan untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto yang dihubungi di Palu, Kamis.
 
Ia menjelaskan, tindak lanjut kerja sama dengan BP2MI baru memasuki proses tahap awal, yakni penyiapan sumber daya manusia (SDM) menguasai bahasa asing (Jepang) melalui kursus atau pelatihan sebagai negara tujuan pada program SSW.
 
Pada tahapan ini, pemerintah kelurahan diharapkan lebih masif menyampaikan informasi tersebut ke pada warga khususnya kepada usia-usia produktif tamatan  SMA, SMK sederajat hingga lulusan sarjana.
 
"Penguasaan bahasa Jepang salah satu syarat utama yang harus dipenuhi, dan calon tenaga kerja dinilai sudah memiliki kemampuan dalam pelatihan itu nanti akan mendapat lisensi dari lembaga pendidikan atau institusi yang BP2MI," ujar Setyo.
 
Guna memperkuat sosialisasi di tingkat masyarakat, katanya, Pemkot Palu sedang membuat brosur informasi, untuk selanjutnya disosialisasikan melalui media sosial dalam waktu dekat.
 
Rencananya, pemerintah membuka pendaftaran di mulai tanggal 7-12 Juli 2021 melalui daring, begitu pun kegiatan kursus bahasa asing, mengingat saat ini masih berada di masa pandemi COVID-19.
 
Sebagaimana informasi BP2MI, Jepang membutuhkan kurang lebih 1.000 pekerja migran Indonesia khususnya Palu yang telah dimuat dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) beberapa waktu lalu di Jakarta.
 
"Pemerintah mengembalikan ke masyarakat seberapa besar respon terhadap peluang kerja ini. Kami berharap masyarakat antusias ikut dalam program magang, sehingga terserap tenaga kerja," ucap Setyo.
 
Ia menambahkan, selain kursus bahasa asing, masih ada sejumlah tahapan yang harus dilalui salah satunya seleksi kompetensi sesuai bidang pekerjaan masing-masing yang kurang lebih terdapat 14 item pekerjaan dan 143 sub item pilihan kerja.
 
"Pilihan-pilihan pekerjaan itu ada sektor perikanan, perhotelan, infrastruktur, kesehatan, pertanian, kosmetik, industri manufaktur dan sebagainya. Pemkot Palu berupaya tahun ini bisa mengirim tenaga kerja gelombang pertama ke Jepang," demikian Setyo.