Pemkab Sigi percepat penyaluran stimulan rumah rusak karena gempa

id Pemkab Sigi,Bupati Sigi,Mohamad Irwan,Rehab-rekon sigi,Stimulan sigi

Pemkab Sigi  percepat penyaluran stimulan rumah rusak karena gempa

Bupati Sigi Mohamad Irwan menyampaikan progres penyaluran dana stimulan, dalam rapat koordinasi penanggulangan pascagempa, tsunami dan likuefaksi yang dipimpin oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Palu, Senin (5/7). ANTARA/Humas Setda Pemkab Sigi

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah berupaya mempercepat penyaluran dana stimulan untuk rumah rusak berat, sedang dan ringan, akibat dampak gempa bumi dan likuefaksi yang mengguncang daerah itu pada 28 September 2018 silam.

"Kami berkomitmen untuk berupaya mempercepat penyaluran dana stimulan ke warga demi percepatan pemulihan pascagempa," ucap Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Palu, Senin, dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang dipimpin oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.

Bupati Sigi menyampaikan total dana bantuan stimulan berjumlah Rp439 miliar untuk menangani 20.379 rumah rusak berat, sedang dan ringan, yang masing-masing kepala keluarga mendapat Rp50 juta, Rp25 juta dan Rp10 juta.

"Dari target bantuan sesuai dengan by name by address sesuai data per kepala keluarga maka jumlah total sebanyak 20.379 dengan nilai bantuan Rp439.490 miliar," sebut Bupati Mohamad Irwan.

Hingga saat ini menurut data Pemkab Sigi terdapat 19.748 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat, sedang dan ringan telah menerima dana stimulan, dengan nilai total mencapai Rp428 miliar lebih.

Bupati mengakui bahwa masih terdapat 631 kepala keluarga yang rumahnya rusak, belum menerima dana stimulan, dengan nilai total mencapai Rp10 miliar lebih.

"Sisa dana bantuan yang belum dibayarkan untuk 631 kepala keluarga senilai Rp10 miliar lebih," ujarnya.

Bupati menjelaskan terdapat beberapa kendala sehingga sebagian warga belum mendapat dana stimulan, di antaranya hasil verifikasi akhir oleh Tim Pendamping Percepatan Pembangunan Perumahan (TP4) bahwa, terdapat sebagian warga dari 631 kepala keluarga tersebut memilih untuk menempati hunian tetap (Huntap) yang dibangun pemerintah.

Kendala lain yakni warga yang awalnya mengajukan bantuan stimulan, kini tidak lagi berada di Sigi. Selanjutnya, masih dilakukan proses verifikasi kelengkapan dokumen pendukung untuk proses pengajuan pembayaran ke bagian keuangan.

"Dan ada juga kendala beberapa KK yang belum memenuhi kelengkapan administrasi surat keterangan pendukung dari desa," sebut Bupati.