Pemkot Palu sebut belum ada COVID-19 varian Delta di Palu

id Wawalipalu, Reny Lamadjido, Pemkotpalu, virus corona, varian Delta, Sulteng, COVID-19, vaksinasi

Pemkot Palu  sebut belum ada COVID-19 varian Delta di Palu

Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyebutkan hingga kini belum ditemukan virus corona baru varian Delta di kota itu.

"Iya, belum ditemukan tetapi dari hasil uji klinis ada gejala yang mirip varian Delta pada pasien terpapar COVID-19 di Sulteng berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng," kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido di Palu, Rabu.

Ia menjelaskan gejala klinis mirip varian Delta di antaranya orang yang telah disuntik vaksin masih berpotensi terpapar, kemudian orang yang pernah terinfeksi COVID-19 atau penyintas sangat mudah reinfeksi varian itu.

Oleh karena itu, menjaga protokol kesehatan (prokes) langkah efektif dalam mencegah penularan dan penyebaran virus corona, didukung dengan pemberian vaksin.

Wakil Wali Kota Palu mengemukakan sejauh ini dari penelusuran tim surveilans, penyebaran COVID-19 di Palu bukan lagi ditularkan dari pelaku perjalanan, tetapi penularan tersebut sudah terjadi karena kontak erat atau transmisi lokal.

"Kewaspadaan kita lebih ditingkatkan. Maka gerakan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas (5M) sudah harus menjadi kebiasaan dalam diri masing-masing individu," ujar Reny.

Ia memaparkan kebijakan Pemkot Palu terhadap pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro tidak ada pemberlakuan penjagaan mobilitas warga keluar masuk di wilayah perbatasan kota, karena kasus penularan dominan terjadi kontak erat.

Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis, salah satunya bila warga terkonfirmasi positif tanpa gejala tidak harus dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit, tetapi mereka diarahkan isolasi di ruang khusus yang telah disediakan guna mencegah penularan lebih luas.

"Tugas puskesmas dan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di kelurahan harus lebih sigap merespons laporan warga. Hal ini dilakukan agar mudah terdeteksi sekaligus meminimalisir perawatan di RS karena kapasitas tempa tidur di RS Anutapura sangat terbatas," katanya.