Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memberikan karpet merah untuk investor energi baru terbarukan (EBT) yang ingin menanamkan modalnya, karena daerah ini memiliki potensi sumber daya panas bumi yang melimpah.
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu wilayah dengan potensi sumber daya energi panas bumi telah memiliki beberapa lokasi seperti di Gunung Salak dan Cisolok Sukarame. Bahkan di pembangkit sumber daya panas bumi di Gunung Salak yang dikelola Star Energy Geothermal Salak termasuk pembangkit terbesar ketiga di dunia
"Kami siap membantu jika ada investor yang ingin menanamkan modalnya untuk mengembangkan EBT seperti panas bumi ini," kata Kepala Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi Aam Amar Halim di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, Pemkab Sukabumi menyambut baik jika ada investor baru yang berminat untuk mengembangkan EBT khususnya panas bumi di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini.
Tentunya dengan memfasilitasi para investor tersebut bisa membantu ketersediaan pasokan listrik dan menyumbang kebutuhan listrik ke sejumlah daerah di Indonesia. Selain listrik untuk rumah tangga, juga bisa memasok untuk kebutuhan industri.
Di sisi lain, meskipun pemegang izin mengelolaan panas bumi ini ada di pemerintah pusat, akan tetapi Pemkab Sukabumi pun memiliki peranan penting dalam menggaet investor yang ingin berinvestasi di EBT ini.
Lanjut dia, Pemkab Sukabumi pun akan memperoleh bagi hasil, PBB, dan bonus produksi bagi desa terdampak eksplorasi panas bumi. Keberadaan investor yang saat ini sudah menjelankan usahanya dapat menumbuhkan multiplier effect untuk mendorong percepatan pengembangan wilayah, pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan community development dan yang paling utama mempercepat pertimbuhan ekonomi warga.
"Saat ini Pemkab Sukabumi mengharapkan salah satu eksplorasi di Kecamatan Cikakak yang digarap Kementerian ESDM melalui Lemigas dan Badan bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat dan khususnya persediaan listrik di Kabupaten Sukabumi dan Indonesia," tambahnya.
Sementara, Acting Head of Department Policy, Government and Public Affair (PGPA) Nungki Nursasongko mengatakan Star Energy yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang fokus mengembangkan energi panas bumi ini berkomitmen pada pengembangan pengembangan teknologi dan inovasi.
"Pemanfaatan energi panas bumi yang kami lakukan selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip lingkungan dengan menjaga lingkungan yang bersih, aman dan sehat dapat berjalan seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan energi,” katanya.
Berita Terkait
Prabowo bakal pajang lukisan dari SBY di Istana Presiden yang baru
Kamis, 28 Maret 2024 6:48 Wib
KMA tambah ketegangan dengan pemerintah Korsel lewat pimpinan baru
Selasa, 26 Maret 2024 9:33 Wib
Kedatangan pemain baru membuat timnas perlu adaptasi lebih
Jumat, 22 Maret 2024 9:03 Wib
Hamas desak pemerintah baru Pakistan berperan aktif soal Gaza
Minggu, 17 Maret 2024 9:32 Wib
MA bersama 11 pakar bahas living law pasca-KUHP baru
Kamis, 14 Maret 2024 10:42 Wib
Lebih dari 3.200 orang terluka dalam festival pra-tahun baru Iran
Rabu, 13 Maret 2024 10:52 Wib
Serangan baru AS-Inggris menargetkan situs Houthi di Yaman
Selasa, 12 Maret 2024 10:15 Wib
Asif Ali Zardari terpilih menjadi presiden baru Pakistan
Minggu, 10 Maret 2024 19:02 Wib