Permintaan hewan kurban menurun di Kota Bandarlampung

id Jelang Idul Adha, hewan kurban lampung, harga hewan kurban

Permintaan hewan kurban menurun di Kota Bandarlampung

Pedagang hewan kurban musiman tengah menjajakan kambing miliknya, di Bandarlampung, Jumat (16/7/2021). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bandarlampung (ANTARA) - Permintaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung menurun di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Tahun ini agak berkurang permintaan hewan kurban menjelang Idul Adha, dibandingkan tahun sebelum adanya pandemi COVID-19," ujar salah seorang pedagang hewan kurban musiman, Asep Jauli, di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan penurunan permintaan akan hewan kurban di tengah pandemi COVID-19 dan pelaksanaan PPKM Darurat, berkisar hampir 40 hingga 50 persen.

"Turun hampir separuh, sebab beberapa tahun lalu stok kami berkisar 120 ekor lebih habis, namun tahun ini kami stok hanya 70 ekor," ujarnya pula.

Dia menjelaskan penurunan tersebut terjadi akibat adanya kenaikan harga hewan kurban dari peternak.

"Kami ambil kambing ini dari petani dan peternak di desa, dan memang rata-rata ada kenaikan harga dari mereka sekitar Rp400.000 per ekor," katanya lagi.

Menurutnya, harga normal kambing di tingkat peternak berkisar Rp2,5 juta per ekor, saat ini naik menjadi Rp2,9 juta per ekor.

"Mungkin karena sedang tidak baik juga ekonomi, jadi kami pun tidak berani menambah stok kambing bila belum habis," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh pedagang hewan kurban musiman lainnya, Ujang.

"Harganya untuk yang ukuran agak kecil Rp3 juta, kambing ukuran sedang Rp4,5 juta, dan dengan ukuran besar berkisar Rp4,7 juta per ekor," kata Ujang.

Ia mengatakan adanya situasi pandemi COVID-19 yang belum usai dan pelaksanaan PPKM Darurat, belum terlalu banyak pembeli hewan kurban yang membeli kambing di lapak miliknya.

"Belum banyak, hari ini terjual sekitar 10 ekor buka sejak kemarin, stok sekitar 65 ekor, tidak berani banyak, takut tidak terjual, sekarang kami bisa beli tapi sulit menjualnya," ujarnya lagi.

Dia melanjutkan, diprediksi meski mengalami penurunan permintaan hewan kurban, masyarakat akan mulai berdatangan untuk membeli hewan kurban pada H-3 Idul Adha.

"Tidak banyak seperti tahun sebelumnya, namun diperkirakan pembeli akan ramai tiga hari sebelum Idul Adha. Semoga saja stok hewan kurban bisa terjual semua," katanya pula.

Sebelumnya, adanya penurunan penjualan hewan kurban telah diprediksi oleh Kementerian Pertanian yang memperkirakan terjadi penurunan penjualan hewan kurban pada Idul Adha 2021 sebesar 10 persen, sementara asosiasi peternak dan pedagang hewan kurban memprediksi penurunannya bisa mencapai 60 persen.