Palu siapkan 86 tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Asrama Haji

id asrama haji palu,rumah sakit palu,penanganan pasien covid,penanggulangan covid

Palu siapkan 86 tempat tidur  untuk pasien COVID-19 di Asrama Haji

Pekerja memasang pagar barikade di jalan menuju gedung Asrama Haji Transit di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (23/7/2021). Pemerintah berencana memfungsikan asrama haji sebagai tempat perawatan pasien COVID-19 karena angka kasus penularan virus corona melonjak selama Juli 2021. (ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan 86 tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 di Asrama Haji Transit Palu.

"Untuk sementara sejumlah gedung Asrama Haji di kelola Rumah Sakit Anutapura dan saat ini sudah ada 46 tempat tidur siap digunakan, sedangkan sisanya sedang dalam proses persiapan," kata Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura Palu Herry Mulyadi saat dihubungi dari Palu, Minggu.

Ia menjelaskan, Asrama Haji Transit Palu difungsikan sebagai tempat perawatan pasien COVID-19 untuk mendukung RSUD Anutapura dalam menangani penderita infeksi virus corona.

"Pasien dengan gejala berat perawatannya tetap dilaksanakan di Anutapura ruangan sentral COVID-19, sedangkan pasien dengan gejala sedang akan kami rawat di Asrama Haji," kata Herry.

Menurut dia, Pemerintah Kota Palu berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tengah untuk memfungsikan Asrama Haji Transit Palu sebagai tempat perawatan penderita COVID-19.

"Sudah ada persetujuan, dan gedung ini sangat membantu, memudahkan proses pelayanan kesehatan, khususnya penanganan COVID-19," katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa RSUD Anutapura sudah beberapa kali melakukan penambahan tempat tidur pasien dan saat ini rumah sakit menyediakan 100 lebih tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Palu Ilham mengatakan bahwa penambahan tempat perawatan pasien ditujukan untuk mempercepat penanganan penderita infeksi virus corona.

Kendati demikian, dia menekankan bahwa upaya untuk mengendalikan penularan COVID-19 membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat.

"Menekan angka kasus ini harus didukung dengan kesadaran warga patuh terhadap protokol kesehatan. Pemerintah saat ini sudah melakukan upaya pengendalian, jika masyarakat belum mempedomani prokes, sulit menekan kasus penularan," kata Ilham.