Gorontalo Utara dukung FESyar 2021 Kawasan Timur Indonesia

id FESyar 2021,Pemkab Gorontalo Utara dukung FESyar 2021,dukung FESyar 2021 Kawasan Timur Indonesia

Gorontalo Utara dukung FESyar 2021 Kawasan Timur Indonesia

Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, mengikuti pembukaan FESyar 2021 KTI secara daring. (ANTARA/HO)

Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyatakan dukungannya pada penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2021 Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang diselenggarakan pihak Bank Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, di Gorontalo, Selasa, pada pembukaan FESyar 2021 secara daring yang juga diikuti pejabat eselon II di pemerintahan daerah itu.

Menurutnya, sektor ekonomi harus tetap tetap tumbuh di masa pandemi COVID-19.

"Ini sangat penting, karena COVID-19 begitu berpengaruh pada kegiatan ekonomi khususnya di beberapa objek sangat vital," katanya.

Sehingga FESyar 2021 sangat penting dalam rangka mendorong tumbuhnya sektor usaha masyarakat yang berbasis syariah, untuk menjaga keseimbangan dan mengejar pertumbuhan ekonomi yang mampu menebar kemaslahatan.

Mengingat ekonomi syariah tidak sekadar mencari keuntungan ekonomis secara bisnis namun bertumbuhnya ekonomi syariah diyakini mampu menghidupkan rasa optimisme bagi setiap pelakunya.

"Kita tidak hanya menghidupkan bisnis untuk mengejar keuntungan, namun dalam ekonomi syariah akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang multi kompleks, khususnya menghadapi dampak pandemi COVID-19," katanya.

Pemkab berharap, festival tersebut akan memunculkan banyak inspirasi baru bagi pelaku ekonomi khususnya di daerah ini.

Termasuk mendorong jenis-jenis usaha baru bernuansa syariah yang benar-benar memiliki nilai jual.

Selain itu, sangat diyakini kegiatan tersebut sangat penting dalam memperluas wawasan bagi seluruh pemangku kepentingan atau stake holder.

Khususnya pemerintah daerah, dunia usaha dan pelaku usaha yang berjuang mempertahankan hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi COVID-19. ***