Pemkot Palu perpanjang pendaftaran calon tenaga kerja ke Jepang

id Setyo Susanto, dinas koperasi, Pemkot, tenaga kerja, Jepang, Sulteng

Pemkot Palu  perpanjang pendaftaran calon tenaga kerja ke Jepang

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu, Setyo Susanto. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, memperpanjang waktu pendaftaran calon tenaga kerja yang masuk dalam program specified skilled workers (SSW) untuk dikirim bekerja ke Jepang.
 
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto di Palu, Kamis mengatakan pendaftar calon tenaga kerja yang sebelumnya dibuka pendaftaran mulai 7-12 Juli 2021 masih minim, sehingga diperpanjang waktu pendaftaran hingga 13 Agustus 2021.
 
Ia menjelaskan, saat ini pendaftar calon tenaga kerja program SSW saat berjumlah sekitar 300 orang, sedangkan Jepang membutuhkan tenaga kerja kurang lebih 1.000 orang.
 
Oleh karena itu, ia berharap partisipasi masyarakat khususnya kepada usia produktif tamatan SMA , SMK dan sekolah sederajat hingga lulusan sarjana bisa mengikuti program tersebut dan pendaftaran itu dapat diakses melalui dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
 
"Kami mengupayakan pertengahan Agustus ini pelatihan sudah bisa dimulai dan pada pelatihan nanti, kami masih fokus pada penguasaan bahasa asing sebagai syarat utama agar bisa menjadi tenaga kerja di Jepang," ujar Setyo.
 
Ia memaparkan tahapan pelatihan penguasaan bahasa asing (Jepang) akan berlangsung selama dua bulan yang dilaksanakan secara daring dengan melibatkan instruktur empat orang eks tenaga kerja Jepang yang juga merupakan warga Palu.
 
Program SSW kerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), kata dia, sebagai upaya pemerintah setempat membuka kesempatan kerja bagi warga Palu yang memiliki kompetensi di bidangnya untuk bekerja di luar negeri.
 
Ia menambahkan sejauh ini Pemkot Palu belum mendapat informasi lowongan kerja apa saja yang dibutuhkan negara berjulukan Matahari Terbit itu.
 
"Calon tenaga kerja yang dinyatakan lulus nanti dalam pelatihan penguasaan bahasa asing akan mendapat lisensi," ucap Setyo.
 
Selain pelatihan bahasa asing, kata dia, juga ada sejumlah tahapan yang harus dilalui calon tenaga kerja, salah satunya adalah seleksi kompetensi sesuai bidang pekerjaan masing-masing.

Pada proses-proses tersebut, lanjut dia, Pemkot Palu akan melakukan evaluasi terhadap setiap tahapan untuk melihat dan mengukur keefektifan rangkaian pelatihan untuk mencari formulasi yang tepat dalam proses selanjutnya.
 
"Mengingat masih banyak tahapan yang harus dilalui, maka rencananya pengiriman tenaga kerja baru bisa dilaksanakan pada Januari 2022," demikian Setyo.