OJK tingkatkan inklusi keuangan bagi pelajar di Sulawesi Tengah

id OJK Sulteng,inklusi keuangan,pelajar Sulteng,Perbankan

OJK tingkatkan inklusi keuangan bagi pelajar di Sulawesi Tengah

Ilustrasi - Pelayanan transaksi simpanan perbankan (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/15/den)

Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan inklusi keuangan pelajar di seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Oleh sebab itu peran sektor jasa keuangan dalam mewujudkan hal tersebut sangat penting.

"OJK menginginkan agar Sektor Jasa Keuangan menjadi inklusif bagi semua golongan masyarakat, termasuk pelajar. Untuk itu, OJK terus berupaya mengakrabkan pelajar Indonesia dengan produk dan layanan keuangan Formal dan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas;" kata Kepala OJK Provinsi Sulteng Gamal Abdul Kahar di Kota Palu, Senin.

Baca juga: OJK Sulteng: COVID-19 sadarkan kita pentingnya persiapan keuangan

Ia menyatakan beberapa alasan pentingnya inklusi keuangan bagi pelajar. Pertama, pelajar merupakan generasi penerus yang akan membangun Indonesia di masa yang akan datang. Pelajar berperan sebagai critical economic players  atau pelaku ekonomi yang perlu dibekali pemahaman keuangan yang memadai.

Kedua, pelajar rentan dari sisi keuangan karena umumnya pelajar belum berpenghasilan dan jika memiliki uang, lebih banyak dihabiskan untuk kesenangan dibandingkan menabung atau berinvestasi.

"Ketiga, pelajar tidak mempersiapkan dana darurat dan belum sadar tentang pentingnya memperkuat ketahanan keuangan atau memiliki financial resilience,"ujarnya.

Baca juga: OJK Sulteng: Kenali macam-macam modus pinjol ilegal agar tidak tertipu

Keempat, pelajar suka mengikuti tren. Oleh karena itu, pemahaman keuangan menjadi sangat penting agar pelajar tidak mudah terperdaya oleh janji manis influencer ketika berinvestasi.

Gamal menerangkan beberapa program yang tengah dilakukan untuk meningkatkan inklusi keuangan para pelajar antara lain Program Simpanan Pelajara (SimPel) dan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Kementerian Agama dan Industri Jasa Keuangan (IJK).

Gamal menerangkan beberapa keunggulan program tersebut sehingga diyakini efektif meningkatkan inklusi keuangan pelajar di Sulteng. Program KEJAR mendorong agar setiap pelajar memiliki rekening tabungan.

"Program SimPel ini diharapkan dapat bersinergi dengan berbagai program pemerintah untuk memberdayakan pelajar, yaitu antara lain Program Indonesia Pintar. Harapannya, transmisi kebijakan pemerintah yang dilakukan melalui sektor jasa keuangan ini dapat mendorong efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dari program tersebut,"ucapnya.

Baca juga: OJK Sultra gandeng forum IJK tingkatkan inklusi keuangan pelaku UMKM

Tujuan Program SimPel dan KEJAR, lanjutnya, antara lain membentuk karakter dan perilaku pelajar yang terbiasa menabung dan memiliki cara pandang untuk merencanakan hidup ke depan.

"Kemudian meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bila kebiasaan menabung telah ditanam sejak dini, maka multiplier effect terhadap inklusi keuangan sangat besar karena para pelajar dapat berperan sebagai agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya,"katanya.

Baca juga: Tersedianya infrastruktur luas dan sinergi kunci inklusi keuangan