Memperin Dijadwalkan Resmikan Rumah Coklat Di Palu

id abubakar

Memperin  Dijadwalkan Resmikan Rumah Coklat Di Palu

Kepala Dinas Perindagkop-UMKM Sulteng H.Abubakar Almahdali, SE.MSi (ANTARASulteng/Istimewa)

Jika tidak ada aral melintang pak Memperin Saleh Husin akan tiba di Palu besok untuk meresmikan pabrik es di Donggala, rumah coklat dan rumah kemasan di Palu
Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah Abubakar Almahdali mengatakan Menteri Perindustrin Saleh Husin dijadwalkan meresmikan pengoperasian rumah coklat di Palu pada 17 November 2015.

"Jika tidak ada aral melintang pak Memperin Saleh Husin akan tiba di Palu besok untuk meresmikan pabrik es di Donggala, rumah coklat dan rumah kemasan di Palu," katanya, Senin.

Abubakar mengatakan dalam peresmian itu, menteri akan didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan juga Wakil Gubernur H Sudarto.

Menurut dia, pabrik es yang dibangun di Donggala sebagai solusi pemerintah dalam mengatasi kekurangan dan kesulitan memenuhi kebutuhan es para nelayan.

Dengan adanya pabrik es tersebut,maka nelayan tidak lagi mengalami kesulitan dan kekurangan es untuk melaut.

"Ini juga mendorong industri kecil menengah (IKM) untuk mengembangkan usaha pengolahan ikan," kata dia.

Selama ini, kata Abubakar IKM kesulitan untuk meningkatkan produk pengolahan ikan karena terkait dmsalah kualitas ikan itu sendiri sebagai bahan baku pembuatan abon dan siomai.

Jika kualitas ikannya sudah jelek karena kekurangan es, maka akan mempengaruhi kualitas produk abon dan siomai milik IKM.

"Begitu pula sebaliknya," katanya.

Selain meresmikan pabrik es, Menteri Saleh Husin juga akanmeresmikan rumah coklat, kafe coklat dan juga kemasan milik Pemprov Sulteng yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) di daerah itu.

Rumah coklat pertama di Sulteng yang akan diresmikan meteri tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah pusat dan daerah mendorong tumbuhnya industri kecil menengah (IKM).

Juga memberikan motivasi dan kontrobusi besar bagi petani kakao di Sulteng untuk meningkatkan kualitas kakao guna memenuhi kebutuhan pasar yang semakin tinggi.

"Kalau kualitas biji kakao petani semakin bagus, maka harganya juga semakin tinggi dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kakao," ujar Abubakar Alamahdali mengakakhiri penjelasannya.  

(T.BK03/M019)