Realisasi Belanja Daerah Sulteng Diperkirakan 97 Persen

id dana, anggaran

Realisasi Belanja Daerah Sulteng Diperkirakan 97 Persen

Ilustrasi (antara)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memperkirakan realisasi belanja daerah pada 2015 semakin baik hingga mencapai 97 persen dibanding beberapa tahun sebelumnya.

Kepala Biro Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Yanmar Nainggolan pada rapat evaluasi dan pengawasan realisasi APBD 2015 di Palu, Senin, mengatakan hingga 31 Oktober 2015 realisasi belanja daerah sudah mencapai 72,14 persen dari Rp3,127 triliun APBD Sulawesi Tengah.

Realisasi belanja tersebut meliputi belanja tidak langsung telah terealisasi sebesar Rp1,335 triliun atau sekitar 83,54 persen dari Rp1,598 triliun.

Sementara realisasi belanja langsung telah terealiasi sebanyak Rp920,5 miliar atau sekitar 60,21 persen dari Rp1,528 triliun.

Dalam keterangan pers Pemprov Sulteng, Yanmar Nainggolan, melihat realisasi belanja hingga 31 Oktober tersebut menunjukkan semakin membaiknya realisasi belanja dibanding dua tahun sebelumnya.

Pada 2014 realisasi belanja hanya 95,96 persen dan 2013 hanya 94,48 persen.

Menurut Yanmar indikator lain membaiknya kinerja pengelolaan keuangan daerah tersebut adalah pemerintah Sulawesi Tengah mendapat penghargaan nasional dari pemerintah pusat karena membaiknya kinerja Layanan Pengadaan Secara Elektonik (LPSE).

"Penghargaan yang diberikan hanya kepada sembilan provinsi dari 34 propinsi se- Indonesia," katanya.

Terkait realiasi belanja pegawai per 31 Oktober masih perlu mendapat perhatian kepada satuan kerja perangkat daerah karena masih serapan anggaran masih rendah.

Hal tersebut disebabkan adanya keterlambatan penetapan anggaran perubahan tahun anggaran 2015.

Yanmart mengatakan serapan belanja barang dan jasa dari alokasi anggaran sebesar Rp887,8 miliar pada APBD Perubahan dapat terealisasi sebesar Rp563,8 miliar atau 63,51 persen.

Sementara belanja modal pada APBD Perubahan sebesar Rp492,5 miliar terealisasi sebesar Rp223,3 miliar atau sekitar 54,64 persen. 

(T.A055/N002)