Panglima TNI Jelaskan Kronologi Kecelakaan Prajurit Kostrad

id gatot, nurmayanto

Panglima TNI Jelaskan Kronologi Kecelakaan Prajurit Kostrad

Ilustrasi--Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) didampingi Wakasal Laksamana Madya TNI Widodo (kanan) dan KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri) menyampaikan pernyataan pada wartawan terkait bentrok TNI-Polri di Lubuklinggau, Sumsel usai pertandingan Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora

Karena rem blong saat berbelok, truk langsung terguling sampai tiga kali
Palu,  (antarasulteng.com) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada wartawan di Palu, Selasa, menjelaskan kronologis kecelakaan yang menimpa prajurit TNI-AD dari kesatuan Yonif Linud 433/JS/Brigif III Kostrad Makassar, di wilayah Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (15/11).

Panglima menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi saat pasukannya yang latihan bersama kepolisian akan digantikan oleh kesatuan Yonif Linud 433/JS/Brigif III Kostrad Makassar.

Saat melewati wilayah Padeha, dengan kondisi jalan yang menurun dan berkelok cukup tajam, ternyata sang supir belum pernah melewatinya lalu rem mobil yang dikemudikannya tiba-tiba blong.

"Karena rem blong saat berbelok, truk langsung terguling sampai tiga kali," katanya.

Jenderal Gatot membantah informasi yang mengatakan kalau truk yang ditumpangi 20 prajurit tersebut jatuh kejurang.

"Tidak kejurang, tapi di tepi jalan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa setelah kejadian, pihak kepolisian dan TNI AD langsung mengevakuasi para korban menggunakan helikopter sehingga evakuasi berjalan cukup cepat sehingga banyak pasukan yang nyawanya tertolong.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak Kepolisian Daerah Sulteng yang telah merawat dengan baik semua prajurit mereka yang saat ini tinggal menunggu proses pemulihan.

"Saya lihat di sini semuanya ditangani dengan baik," ujarnya.

Menurut Panglima yang ditemani Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti, saat ini masih ada dua prajuritnya yang sedang menjalani operasi di RS Undata Palu, dan setelah operasi akan dirawat dan dipulihkan kembali di RS Bhayangkara Palu.

Sebelumnya dilaporkan lima buah truk yang mengangkut prajurit TNI sedang berkonvoi dari Palu menuju Kecamatan Lore Utara pada sekitar pukul 08.00 WITA untuk menjalankan tugas Operasi Camar Maleo IV mengejar para teroris.

Kecelakaan tunggal tersebut mengakibatkan lima prajurit meninggal dunia yakni Praka Makmur, Serda Junaedi, Pratu Ladarman, Praka Sulaiman, dan Praka Mukhtar.

Sedangkan 16 prajurit lainnya luka-luka yakni Kopda Sualan, Sertu Ajaluddin, Serma Rohani, Pratu Zaenal, Praka Deddi, Praka Salam, Praka Efendi, Prada Wendi Aziz, Kopda Nikson Kakamte, Pratu Arnold, Kopda Ridwan, Praka Risman, Sertu H.Gani, Kopda Ruslin, Kapten (Inf) Yustianto Yugoza dan Saiful (supir/sipil).