SAR temukan korban terseret arus sungai di Banggai meninggal
Palu (ANTARA) - Tim SAR gabungan telah menemukan korban terseret arus sungai di Dusun Bola Boloak, Kelurahan Sisipan, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes, di Palu, Jumat petang mengatakan pada operasi hari ketiga, tim SAR menemukan dan jasad korban pukul 15.35 WITA pada koordinat 1°16'33.38"S - 122°31'46.08"T dari tempat yang diperkirakan hilang dan jenazah telah dievakuasi ke rumah korban.
Ia menyebut korban hilang terseret air sungai itu atas naman Norman jenis kelamin laki-laki (20) warga Dusun Bola Boloak, Kelurahan Sisipan, Kecamatan Batui.
Pada operasi tersebut, tim SAR membagi dua unit kelompok untuk mempermudah pencarian, yang mana kelompok satu melakukan penyisiran dan pemantauan dari darat di sekitar tempat kejadian pada koordinat 1°16'29.41"S- 122°31'40.97"T.
Kemudian kelompok dua melakukan penyisiran dari air menggunakan perahu karet dari titik koordinat pertama 1°16'29.43"S-122°31'40.97"T ke titik koordinat kedua 1°17'2.28"S-122°33'27.09"T sepanjang kurang lebih lima kilometer.
"Kedua kelompok ini bergerak secara bersamaan, dan metode ini efektif membuahkan hasil selama delapan jam pencarian hingga akhirnya korban ditemukan," ujar Andrias.
Gabungan tim SAR ini juga terdiri dari lima personel Pos SAR Luwuk, dua personel Taruna siaga bencana (Tagana), 10 personel Polsek Kecamatan Batui, kemudian lima orang aparat kelurahan dan dibantu warga setempat.
Selain itu tim SAR mengerahkan satu unit mobil angkut personel milik Basarnas, kemudian satu unit rabber boat atau perahu karet, peralatan SAR air, peralatan evakuasi, Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 serta peralatan pendukung lainnya.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin dalam kegiatan operasi ini, namun Tuhan berkehendak lain. Bagi keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi musibah ini," tutur Andrias.
Ia menambahkan, dengan ditemukannya jasad korban maka selanjutnya operasi SAR kali ini telah dinyatakan selesai, dan unsur yang terlibat telah dikembalikan ke kesatuan masing-masing dengan ucapan terima kasih.
"Korban hilang sejak hari Rabu (1/9) saat hendak menyeberangi sungai, lalu korban terseret karena arus sungai cukup deras," demikian Andrias.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes, di Palu, Jumat petang mengatakan pada operasi hari ketiga, tim SAR menemukan dan jasad korban pukul 15.35 WITA pada koordinat 1°16'33.38"S - 122°31'46.08"T dari tempat yang diperkirakan hilang dan jenazah telah dievakuasi ke rumah korban.
Ia menyebut korban hilang terseret air sungai itu atas naman Norman jenis kelamin laki-laki (20) warga Dusun Bola Boloak, Kelurahan Sisipan, Kecamatan Batui.
Pada operasi tersebut, tim SAR membagi dua unit kelompok untuk mempermudah pencarian, yang mana kelompok satu melakukan penyisiran dan pemantauan dari darat di sekitar tempat kejadian pada koordinat 1°16'29.41"S- 122°31'40.97"T.
Kemudian kelompok dua melakukan penyisiran dari air menggunakan perahu karet dari titik koordinat pertama 1°16'29.43"S-122°31'40.97"T ke titik koordinat kedua 1°17'2.28"S-122°33'27.09"T sepanjang kurang lebih lima kilometer.
"Kedua kelompok ini bergerak secara bersamaan, dan metode ini efektif membuahkan hasil selama delapan jam pencarian hingga akhirnya korban ditemukan," ujar Andrias.
Gabungan tim SAR ini juga terdiri dari lima personel Pos SAR Luwuk, dua personel Taruna siaga bencana (Tagana), 10 personel Polsek Kecamatan Batui, kemudian lima orang aparat kelurahan dan dibantu warga setempat.
Selain itu tim SAR mengerahkan satu unit mobil angkut personel milik Basarnas, kemudian satu unit rabber boat atau perahu karet, peralatan SAR air, peralatan evakuasi, Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 serta peralatan pendukung lainnya.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin dalam kegiatan operasi ini, namun Tuhan berkehendak lain. Bagi keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi musibah ini," tutur Andrias.
Ia menambahkan, dengan ditemukannya jasad korban maka selanjutnya operasi SAR kali ini telah dinyatakan selesai, dan unsur yang terlibat telah dikembalikan ke kesatuan masing-masing dengan ucapan terima kasih.
"Korban hilang sejak hari Rabu (1/9) saat hendak menyeberangi sungai, lalu korban terseret karena arus sungai cukup deras," demikian Andrias.