Pemkab Parigi Moutong optimalkan penelusuran kontak erat COVID-19

id Jubir COVID-19, Irwan, pemkabparimo, Bappelitbangda, Parigi Moutong, Sulteng

Pemkab Parigi Moutong  optimalkan penelusuran kontak erat COVID-19

Laboratorium PCR mobile milik Kementerian Kesehatan yang didatangkan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Makassar, Sulawesi Selatan, mulai dioperasikan di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (18/8/2021). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengoptimalkan "tracing" atau penelusuran terhadap warga yang kontak erat dengan warga lain yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Parigi Moutong Irwan di Parigi, Selasa, mengatakan sejauh ini upaya penelusuran warga kontak erat belum begitu maksimal dilakukan oleh tim di lapangan.

"Sampel yang dikirim ke laboratorium PCR bergerak yang dipinjamkan Kementerian Kesehatan sebagian besar sampel orang-orang yang sudah hampir positif COVID-19 dengan menunjukkan gejala, padahal orang-orang kontak erat perlu ditelusuri dan uji sampel," kata dia.

Irwan menjelaskan kehadiran laboratorium bergerak seharusnya banyak sampel diperiksa, namun hal ini belum maksimal. Hingga 23 hari laboratorium beroperasi di Parigi Moutong, masih sekitar 850 lebih sampel di periksa.

Dari 840 lebih sampel PCR tersebut, sekitar 44 persen dinyatakan positif COVID-19. Angka ini dinilai masih cukup tinggi, karena tidak ada pembanding.

"Harusnya, jika dalam satu lingkungan ditemukan satu orang positif COVID-19, minimal 15 orang di sekitarnya harus diuji usap PCR juga, nah langkah ini yang perlu di perbaiki," ucap Irwan.

Pemkab Parigi Moutong memastikan pihak Puskesmas siap mengoptimalkan pelacakan terhadap warga pada masing-masing wilayah kerja, dengan begitu semakin banyak sampel usap diperiksa oleh laboratorium PCR, maka akan terlihat angka perbandingan orang terpapar COVID-19 dengan yang tidak terpapar.

Dalam sehari, katanya, laboratorium PCR bergerak ini mampu memeriksa maksimal 400 hingga 500 sampel uji usap, dan alat tersebut sangat membantu dalam upaya Tracing, Testing dan Treatmen (3T) dalam rangka pengendalian penyebaran virus corona di Parigi Moutong.

Rencananya, alat kesehatan yang dipinjamkan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar ini ditempatkan hingga kasus COVID-19 terminimalisasi.

"Secara umum kasus COVID-19 di Parigi Moutong mulai melandai, dan saat ini masuk pada level 3," kata Irwan.