PPI Donggala Terus Dibenahi Sambut SLIN

id ppi donggala

PPI Donggala Terus Dibenahi Sambut SLIN

Seorang tukang sedang menimbun batu untuk pekerjaan pondasi perluasan areal PPI Donggala, Selasa (17/11). (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Agus Sudaryanto; PPI Donggala tiap tahun memproduksi 3.000 sampai 4.000 ton ikan berbagai jenis, sekitar 1.500 ton adalah tuna.
Palu (antarasulteng.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2015 ini mengucurkan dana sekitar Rp16 miliar untuk meningkatkan sarana dan fasilitas di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala yang sedang dipersiapkan menjadi lokasi penerapan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) pertama di Sulteng, bahkan di Indonesia, pada 2016.

"Kami berharap SLIN sudah operasional di PPI Donggala pada 2016, karena sarana dan fasilitas yang dimiliki sudah cukup lengkap," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Dr Ir Hasanuddin Atjo, MP yang dihubungi di Palu, Selasa.

Menurut Atjo, di PPI Donggala tersebut sedang dibangun dermaga tambahan sepanjang 50 meter sehingga nantinya akan memiliki dermaga sepanjang 150 meter. Dermaga tersebut akan diberi atap untuk menjaga agar ikan-ikan segar yang sedang dibongkar dari atas kapal tidak terkena langsung sinar matahari guna memperpanjang keawetan ikan-ikan tersebut.

Selain dermaga, juga sedang dibangun sarana tambat untuk kapal-kapal motor kecil penangkap tuna di sebelah selatan dermaga serta sebuah menara suar.

Sementara itu kawasan pelabuhan juga diperluas dengan menimbun laut sekitar setengah hektare di bagian utara sehingga tersedia kawasan untuk pembangunan sarana dan fasilitas lain pendukung operasional SLIN seperti pergudangan dan lokasi industrialisasi hasil perikanan, katanya.

Menurut Atjo, sejak dibangun pada 2006, jumlah investasi pemerintah di PPI Donggala ini sudah mencapai Rp52 miliar.

Selain dermaga, tempat pelelangan ikan dan perkantoran, PPI Donggala kini telah memiliki pabrik es balok berkapasitas 15 ton, gudang pembekuan ikan (air blast freezer-ABF), gudang pendinginan (cold storage), stasiun pelayanan bahan bakar minyak untuk nelayan(SPBN), dan industri pengolahan ikan tuna skala mini.

Untuk kesejahteraan nelayan, PPI Donggala juga memiliki rumah (mess) untuk para nelayan, koperasi, air bersih dan listrik.

"Pembangunan ini semua ditujukan untuk mendukung program-program utama KKP yakni menyejahterakan nelayan, meningkatkan industrialisasi perikanan, memperkuat ketahanan pangan serta menjaga stabilitas suplai dan harga ikan guna percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan meminimalkan inflasi," ujar Atjo.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Sulteng Johanes Riga selaku penanggung jawab proyek perluasan dermaga PPI DOnggala 2015 mengemukakan bahwa seluruh kegiatan pembangunan diharapkan rampung pada Desember 2015.

"Kontraktor pekerjaan tersebut terus giat bekerja siang malam untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sesuai amanat dalam kontrak dan spesifikasi teknis pekerjaan. Optimistis selesai sesuai jadwal," ujarnya.

Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Kepelabuhanan DKP Sulteng Agus Sudaryanto mengemukakan bahwa peningkatan sarana dan fasilitas PPI Donggala diyakini mampu meningkatkan produksi hasil perikanan.

PPI Donggala, kata Agus, setiap tahun memproduksi 3.000 sampai 4.000 ton ikan berbagai jenis, sekitar 1.500 ton di antaranya adalah ikan tuna.

Dengan tambahan dermaga dan sarana tambat kapal tersebut, serta kemudahan memperoleh es balok dan bahan bakar, akan semakin banyak nelayan yang membongkar hasil tangkapannya di PPI Donggala sehingga jumlah produksi akan naik signifikan mulai tahun depan.

Terdapat sekitar 200 kapal penangkap ikan beroperasi di PPI tersebut dengan sekitar 2.000-an nelayan. PPI Donggala menjadi penyangga utama produksi perikanan di Kota Palu dan sekitarnya, baik untuk konsumsi masyarakat maupun industri perikanan. (R007/E005)