Morowali Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) Provinsi Sulawesi Tengah menargetkan seluruh desa di kabupaten itu bebas dari 'blank spot' atau tidak bisa mengakses jaringan telepon seluler dan internet pada tahun 2022.
Agar target tersebut tercapai, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah membangun dan menyelesaikan pengerjaan 35 Base Transceiver Station (BTS) 4G yang berada di sejumlah wilayah terpencil, kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Morut, Ivan Rizal Mareoli, Jumat.
Pembanguan 35 BTS itu dibiayai melalui program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menuju Indonesia digital 2024.
"Kita di daerah (Kabupaten Morut) membantu kelengkapan administrasi untuk memperlancar pembangunan BTS, termasuk penyediaan lahannya. Proyek pembangunan BTS ini sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),''ucapnya.
Pembangunan 35 BTS tersebut ditargetkan rampung paling lambat pada Desember tahun 2021.
Jika pembangunan BTS rampung pada Desember 2021, diharapkan awal tahun 2022 semua daerah termasuk pedalaman paling terpencil di Morut akan dijangkau jaringan 4G sehingga warga yang bermukim di sana sudah bisa berkomunikasi melalui telepon seluler dan mengakses internet, ujarnya.
Ivan menyebut jika 35 BTS itu selesai dibangun dan siap digunakan, Bupati Morut akan menentukan provider mana yang dapat menggunakan BTS tersebut.
Sementara itu Bupati Morut dr. Delis Julkarson Hehi menyatakan dukungan penuh atas program mengatasi blank spot di wilayah terpencil di Morut. Dukungan itu ia tunjukkan dengan menghibahkan lahan yang dimanfaatkan sebagai lokasi lembanguan BTS.
"Cepat atau lambat, kita akan menghadapi era digitalisasi. Oleh karena itu, pembangunan 35 BT dari Kementerian Kominfo ini sangat strategis dan patut disyukuri," katanya.
