Pemkot agendakan PTM terbatas pada HUT Ke-43 Palu

id Walikotapalu, Hadianto Rasyid, PTM terbatas, SD, SMP, paud, Pemkotpalu, Sulteng

Pemkot agendakan PTM terbatas  pada HUT Ke-43 Palu

Ilustrasi - Simulasi pembelajaran tatap muka di salah satu SMP negeri di Kota Yogyakarta ANTARA/HO-Humas Pemkot Yogyakarta

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengagendakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah mulai 27 September 2021 bertepatan dengan HUT Ke-43 Kota Palu.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Selasa, menjelaskan PTM sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap kegiatan pendidikan, karena saat ini ibu kota Sulawesi Tengah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Hal itu, katanya, dinilai memenuhi syarat untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan secara langsung dengan menaati protokol kesehatan.

Sebagai mana kewenangan dan tanggung jawab pemerintah kota, pelaksanaan PTM terbatas meliputi jenjang Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Masing-masing satuan pendidikan segera melakukan simulasi untuk menghadapi persiapan masuk sekolah," katanya.

Ia menjelaskan PTM terbatas dibuka secara berjenjang. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) setempat sekolah-sekolah mana saja yang telah siap melaksanakan PTM.

Pemkot Palu memprioritaskan PTM bagi sekolah yang telah selesai melaksanakan vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan perangkat lainnya.

Hal ini, katanya, untuk menjaga keamanan sekaligus meminimalisasi penularan COVID-19, termasuk dalam proses belajar mengajar di sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat sebagai pedoman utama.

"Jumlah murid dalam satu ruang kelas belajar dibatasi dan menjaga jarak minimal 1,5 meter, termasuk pembatasan jam belajar sesuai prosedur yang telah diatur," ujar Hadianto.

Pada pelaksanaan kebijakan itu, tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Palu dan instansi teknis terkait harus membangun koordinasi serta melaporkan secara berkala efektivitas PTM.

Laporan tersebut, katanya, akan menjadi bahan evaluasi pemerintah apakah kegiatan belajar tatap muka di sekolah maksimal atau tidak.

"Jika dalam sepekan nanti kegiatan belajar mengajar berjalan lancar, tidak menutup kemungkinan kegiatan pendidikan sekolah lebih dimaksimalkan," demikian Hadianto.