"Iya, 40 sekolah dan madrasah meliputi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah, di Palu, Sigi dan Donggala jadi tempat PPL mahasiswa," kata Dekan FTIK UIN Palu Dr Hamlan, di Palu, Selasa.
Hamlan mengemukakan 528 mahasiswa dari berbagai program studi itu, akan melaksanakan PPL selama satu bulan penuh, terhitung mulai tanggal 27 September sampai 30 Oktober 2021.
Saat ini, kata Hamlan, 528 mahasiswa tersebut sedang mengikuti pembekalan PPL yang berlangsung secara daring dan luring.
"Mereka sebelum turun menjalani PPL, dibekali terlebih dahulu. Kami melibatkan LPM, dosen FKIP Universitas Tadulako, serta guru yang telah berpengalaman dalam pengembangan perangkat pembelajaran, dalam pembekalan mahasiswa tersebut," ujar Hamlan.
PPL, kata Hamlan, merupakan salah satu syarat akademik yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan meraih gelar sarjana strata satu.
"PPL ini adalah salah satu struktur kurikulum yang mewajibkan seluruh mahasiswa semester tujuh untuk melaksanakannya," ungkap Hamlan.
PPL, kata dia, juga sebagai satu pendekatan untuk pengembangan kompetensi calon guru, di mana 528 mahasiswa FTIK merupakan calon guru yang nantinya ketika telah selesai kuliah atau telah sarjana, dapat mengimplementasikan ilmu di masyarakat dengan baik.
"Ini satu upaya mengembangkan kompetensi mahasiswa calon guru, meliputi kompetensi paedagogik, profesional, personaliti dan kompetensi sosial," ungkapnya.
Hal itu, ujar dia, juga sejalan dengan visi dan misi UIN Palu yang telah ditindaklanjuti dalam program strategis di tingkat fakultas, dengan tujuan membentuk tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki pengetahuan agama yang moderat, khususnya Islam moderat.
Sebanyak 528 mahasiswa FTIK itu, ujar dia, telah melewati mata kuliah bersyarat yakni micro teaching atau pembelajaran mikro, dan telah memenuhi 110 SKS.
