Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani optimistis pembangunan infrastruktur akan memulihkan ekonomi dari COVID-19 secara lebih kuat.
"Maka dari itu, sangat penting menjadikan investasi infrastruktur agar bisa mengarah kepada pembangunan berkelanjutan," ucap Sri Mulyani yang berpartisipasi secara daring di Jakarta, Jumat, dalam D20-LTIC High-Level International Conference.
Menurut dia, investasi infrastruktur berkelanjutan akan memberikan hasil yang lebih baik kepada sektor swasta, pemerintah, maupun institusi keuangan.
Dengan investasi berkelanjutan, pemulihan di seluruh negara bisa diseimbangkan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Untuk Indonesia sendiri, Sri Mulyani menjelaskan investasi infrastruktur merupakan fokus untuk menjalani Presidensi G20 di tahun 2022.
"Menghubungkan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia menjadi fokus kami, sehingga produktivitas bisa meningkat dan daya saing pun akan lebih tinggi lagi," tegasnya.
Ia menuturkan alokasi anggaran pembangunan infrastruktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencapai Rp470 triliun.
Meski demikian, pembiayaan infrastruktur tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah sendiri, sehingga sektor swasta diharapkan dapat berpartisipasi lebih banyak lagi.
Berita Terkait
Sri Mulyani bahas inisiatif JFHTF dengan Uni Eropa
Jumat, 1 Maret 2024 11:17 Wib
Menkeu bertemu Presiden Bank Dunia guna bahas kerja sama
Jumat, 1 Maret 2024 7:37 Wib
Menkeu sampaikan kinerja positif APBN saat pertemuan dengan Australia
Jumat, 1 Maret 2024 7:34 Wib
Pengamat sebut salaman Sri Mulyani-Prabowo tepis isu miring di publik
Selasa, 27 Februari 2024 9:32 Wib
Airlangga sebutkan anggaran makan siang gratis berkisar Rp15 ribu
Senin, 26 Februari 2024 16:05 Wib
Pemerintah tetapkan defisit APBN 2025 berkisar antara 2,45-2,8 persen
Senin, 26 Februari 2024 16:00 Wib
Sri Mulyani: Ekonomi RI resilien di tengah gejolak perekonomian global
Jumat, 23 Februari 2024 9:54 Wib
Menkeu laporkan pelaksanaan APBN 2024 kepada Presiden
Jumat, 2 Februari 2024 15:55 Wib