Pemkab Parigi Moutong salurkan bantuan untuk korban banjir

id Tagana, dinsos, Ariesto, banjir Moutong, Moutong, logistik, BPBD, pemkabparimo, sulteng

Pemkab Parigi Moutong  salurkan bantuan untuk korban banjir

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong, Ariesto. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah menyalurkan bantuan logistik untuk korban banjir di Kecamatan Moutong.
 
"Logistik di salurkan berupa beras satu ton dari Dinas Sosial, lalu air bersih satu tangki oleh PMI dan logistik lainnya untuk kebutuhan sehari-hari terdampak banjir," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong Ariesto yang dihubungi dari Palu, Senin petang.
 
Banjir merendam kurang lebih 53 rumah warga di empat desa di Kecamatan Moutong, yakni Desa Pande, Pande Lalap, Tompo, dan Tuladengi Sibatang, sedangkan informasi terkini, air masih menggenangi pemukiman warga setempat sejak banjir terjadi pada Minggu (3/10) petang.
 
Pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PMI setempat telah berkoordinasi dalam penanganan banjir di daerah itu.
 
Berdasarkan hasil koordinasi itu, Dinas Sosial mengutus 20 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI 15 personel, dan BPBD 10 personel untuk bersama-sama membantu warga terdampak banjir.
 
"Banjir terjadi akibat curah hujan di wilayah tersebut cukup tinggi, sehingga air sungai meluap dan merendam pemukiman warga. Data sementara ada 40 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter," kata dia.
 
Dilaporkan juga bahwa warga setempat mengalami kerugian, sebab buah kelapa yang siap diolah untuk kopra dan sebagainya tersapu banjir.
 
Sementara inii, warga terdampak banjir mencari perlindungan dan mengungsi ke rumah kerabat mereka, bahkan sebagian berkumpul di rumah ibadah.
 
"Tidak ada rencana kami membuka dapur umum. Tentunya kami melihat situasi lapangan, seperti apa nanti dan dari peristiwa ini dilaporkan tidak ada korban jiwa," ucap Ariesto.
 
Ia mengemukakan untuk menuju Kecamatan Moutong membutuhkan waktu enam hingga tujuh jam perjalanan darat, karena kecamatan ini berada di ujung utara Parigi Moutong sekaligus perbatasan Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo.
 
"Masing-masing instansi dan lembaga telah menyiapkan personel. Tentunya personel-personel ini menyatu dalam tim membantu warga yang terdampak," demikian Ariesto.