Nilai impor Sulteng naik 214,6 juta dolar AS di tengah COVID-19

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm,Bps,Pon,Impor ,Ekspor

Nilai impor Sulteng naik 214,6 juta dolar AS  di tengah COVID-19

Ilustrasi - Suasana aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/pri.

Palu (ANTARA) - Nilai impor Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Agustus 2021 mengalami kenaikan sebesar 214,6 juta dollar AS menjadi sebesar 664,6 juta dolar AS di tengah pandemi COVID-19.

"Jika dibagi berdasarkan komoditasnya, selama Agustus 2021, impor Sulteng didominasi oleh kelompok komoditas besi dan baja senilai 188 juta dolar AS atau 28,29 persen dari total nilai ekspor,"kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng Sutrisno S Abusungut di Kota Palu, Selasa.

Kemudian, lanjutnya, disusul komoditas mesin dan pesawat mekanik senilai 162,47 juta dolar AS
atau 24,44 persen, bijih, kerak, dan abu logam senilai 132,85 juta dolar AS atau 19,9 persen.

Berikutnya Sutrisno menerangkan, berdasarkan negara asal impor, impor Sulteng selama Agustus 2021 didominasi dari Tiongkok yaitu senilai 377,21 juta AS atau 30,42 persen dari total nilai impor Sulteng.

"Di pelabuhan bongkar impor di Sulteng selama Agustus 2021 didominasi di Pelabuhan Kolonodale di Kabupaten Morowali Utara (Morut) senilai 664,63 juta dolar AS," ujarnya.

Sementara itu nilai ekspor Sulteng juga mengalami kenaikan sebesar 193,93 juta dollar AS menjadi sebesar 1,13 miliar dolar AS pada bulan Agustus.

Selama Agustus 2021, ekspor Sulteng baik melalui Sulteng dan provinsi lain didominasi oleh dua kelompok komoditas utama yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai 972,39 juta dolar AS atau 85,97 persen dari total ekspor.

"Kemudian komoditas bahan bakar mineral senilai 119,35 juta dolar AS atau 10,55 persen dari nilai total ekspor. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah tiga persen," ujarnya.