KPU Sulteng mulai gencar sosialisasikan pendidikan pemilih

id kpu,kpu sulteng,sahran raden,pendidikan pemilih,pemilu 2024

KPU Sulteng  mulai gencar sosialisasikan pendidikan pemilih

Anggota KPU Sulteng Sahran Raden pada kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih dalam rangka menyongsong pemilu dan pemilihan serentak 2024 di Palu, Jumat (8/10/2021). ANTARA/HO-KPU Provinsi Sulteng

Palu (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah mulai gencar menyosialisasikan pendidikan pemilih dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kepemiluaan.

"Pendidikan pemilih menjadi satu upaya guna membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilu dan menyalurkan hak pilih," ucap anggota KPU Provinsi Sulteng Sahran Raden di Palu, Jumat.

Anggota KPU yang membidangi sosialisasi, partisipasi masyarakat, dan SDM ini menjadi narasumber dalam sosialisasi pendidikan pemilih dalam rangka menyongsong sukses pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 yang dilaksanakan oleh KPU setempat di Palu, Jumat.

Sasaran pendidikan pemilih mulai dari pemilih pemula, kelompok marginal, penyandang disabilitas, umat beragama, dan pemilih perempuan.

Dari sasaran tersebut, kata Sahran Raden, KPU memiliki beberapa target dari sosialisasi pendidikan pemilih meliputi peningkatan kehadiran pemilih menyalurkan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS).

Selain itu, membangun kesadaran masyarakat atau pemilih untuk berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan pemilu dan pemilihan serentak yang dengan meningkatnya yang diikuti voluntarisme warga negara dalam proses pemilu.

Sosialisasi itu, kata dia, juga untuk membangun kematangan dalam berdemokrasi serta berkembangnya komunitas masyarakat yang peduli pemilihan dan demokrasi.

"Berikutnya terbangunnya pengetahuan pemilih tentang bagaimana menyalurkan hak pilih agar hak suara/hak pilih sah," ujarnya.

KPU Provinsi Sulteng, kata dia, terus berupaya agar terbangun pemilih yang memiliki integritas sehingga dapat mengurangi pragmatisme pemilih dalam setiap tahapan kepemiluaan.

Sahran juga mengakui bahwa pemilu terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu utamanya KPU, yaitu politik uang, politik identitas, dan politik dinasti.

Tantangan lain juga mengenai adanya mahar politik, informasi hoaks yang menyangkut dengan kepemiluaan, dan ambang batas pemilu.

"Kesemua dari tantangan ini beririsan dan berdampak langsung pada pemilih/masyarakat. Oleh karena itu, KPU berupaya membangun pemilih cerdas lewat pendidikan pemilih," ungkap Sahran Raden.

Ia menambahkan bahwa pemilih yang cerdas adalah mereka dengan kesadaran memilih memiliki sikap kritis dan rasional pada pemilu/pemilihan, memahami hak konstitusionalnya sebagai warga negara, memahami dan mengkritisi visi, misi, dan program kerja para kandidat dan parpol, antipolitik uang, dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Anggota KPU Sulteng Sahran Raden (kiri) pada kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih dalam rangka menyongsong pemilu dan pemilihan serentak 2024 di Palu, Jumat (8/10/2021). ANTARA/HO-KPU Provinsi Sulteng