BI: Sistim pembayaran yang cepat dorong pertumbuhan ekonomi di Sulteng

id Sulteng,Sandi,Palu,Bi,Bank Indonesia sulteng

BI: Sistim pembayaran yang cepat dorong pertumbuhan ekonomi  di Sulteng

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng M. Abdul Majid Ikram. ANTARA/Muhammad Arsyandi

Palu (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Majid Ikram menyatakan pemanfaatan sistem pembayaran digital yang lebih cepat menjadi salah satu pilar utama dalam memicu perkembangan ekonomi di suatu daerah.

"Sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal juga menjadi kunci dalam mendukung kelancaran transaksi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia termasuk di Sulteng," kata Abdul Majid Ikram di Kota Palu, Selasa.

Ia mengatakan hal tersebut telah menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) dan perbankan di Sulteng yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Sulteng.

BI dan BMPD Sulteng, lanjutnya, terus mendorong implementasi Quick Response code Indonesia Standard (QRIS) sebagai solusi sistem pembayaran digital yang dapat diperoleh secara gratis dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh merchant (toko) baik usaha besar maupun UMKM.

"QRIS merupakan kanal pembayaran melalui satu QR code yang mampu menerima transaksi dari seluruh aplikasi sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia,"ujarnya.

Dalam mendorong pemanfaatan QRIS di Sulteng, Majid menerangkan BI bekerjasama dengan BMPD Sulteng menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kamai Kita Pura Mobalanja Mompake QRIS (KIMON QRIS).

Sebuah ajang kompetisi belanja menggunakan QRIS yang dikemas secara menarik dan menawarkan hadiah dengan total jutaan rupiah untuk seluruh masyarakat di Sulteng. Pendaftaran kompetisi tersebut dilaksanakan dari tanggal 9 Oktober 2021 dan pelaksanaan lomba pada 17 hingga 31 Oktober 2021.

Sementara itu, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mendukung penuh kompetisi KIMON QRIS tersebut sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dan mendorong pengalaman masyarakat dalam bertransaksi secara digital.

"Hal ini searah dengan keinginan Presiden RI agar ekosistem digital dapat tumbuh subur. Kegiatan itu sekaligus mendukung program pemerintah daerah di Sulteng dan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi dalam membangun 1000 desa digital di Sulteng," ucapnya.