Pusdatina: Kasus aktif COVID-19 di Sulteng tinggal 0,62 persen

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm

Pusdatina: Kasus aktif COVID-19 di Sulteng tinggal 0,62 persen

Ilustrasi - Bupati Morut dr. Delis Julkarson Hehi (kanan) meninjau pemberian vaksin COVID-19 kepada peserta didik dalam kegiatan vaksinasi COVID-19 serentak yang diadakan di Pondok Pesantren KH. Hasyim Asyar'i Desa Tiu, Kecamatan Petasia Barat, Senin (6/9/2021). ANTARA/HO-Media Center Pemkab Morut

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan persentase kasus aktif COVID-19 di Sulteng saat ini tercatat tinggal 0,62 persen.

"Kasus aktif COVID-19 atau warga terpapar COVID-19 yang masih menjalani isolasi di Sulteng hari ini tinggal 292 kasus atau 0,62 persen dari total warga yang terkonfimasi terpapar COVID-19 sebanyak 46.810 orang," katanya di Kota Palu, Sabtu malam.

Ia menerangkan 292 orang yang terpapar COVID-19 itu berada di sejumlah daerah antara lain 18 orang di Kota Palu, 16 orang di Kabupaten Banggai, 59 orang di Banggai Kepulauan (Bangkep), 13 orang di Morowali.

Kemudian, lanjutnya, 42 orang di Morowali Utara (Morut), 22 orang di Parigi Moutong (Parimo), 46 orang di Poso, 19 orang di Sigi, 14 orang di Tojo Una-Una (Touna), 25 orang di Tolitoli, dua orang di Banggai Laut, delapan orang di Buol dan tujuh orang di Donggala.

"Sementara itu 44.938 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh atau naik menjadi 96 persen dari total warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng. Selain itu 1.580 orang dinyatakan meninggal dunia atau 3,38 persen,"ujarnya.

Adiman mengatakan, pada Sabtu ini, 42 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh, delapan orang terkonfirmasi terpapar COVID-19 dan satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," terangnya.