Bupati Sigi: Pembelajaran secara tatap muka harus dengan prokes ketat

id pelaksaan ptm,pemkab sigi,gubernur sulteng,rusdy mastura,bupati sigi,mohamad irwan

Bupati Sigi:  Pembelajaran secara tatap muka harus dengan prokes ketat

Bupati Sigi Mohamad Irwan (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan menegaskan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka (PTM) pada semua tingkatan pendidikan mulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Pembelajaran tatap muka secara langsung di semua tingkatan sekolah dilakukan 50 persen dari total jumlah siswa per kelas," kata Irwan, di Sigi, Kamis.

Bupati Mohamad Irwan mengemukakan sesuai Surat Edaran Gubernur Sulawesi Tengah dan ketentuan Pemerintah Pusat terkait pengendalian COVID-19, maka Kabupaten Sigi berada pada level dua dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Dengan begitu, pelaksanaan PTM pada semua tingkatan satuan pendidikan secara tatap muka langsung, harus dilakukan dengan menerapkan 50 persen siswa dari total jumlah siswa per kelas," ujar Irwan.

Selain itu, lanjut Irwan, ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan berkaitan dengan penerapan prokes, serta membangun kekebalan tubuh.

"Tatap muka masih 50 persen, belum dilonggarkan secara total. Ada surat yang sudah sampaikan ke satuan pendidikan," sebut Bupati Mohamad Irwan.

Mohamad Irwan mengemukakan pembelajaran secara tatap muka akan dilonggarkan total bila, kasus COVID-19 di Kabupaten Sigi menurun dratis hingga Sigi dinyatakan zero penularan COVID-19 atau zona hijau.

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengemukakan pelaksanaan pembelajaran dengan sistem PTM secara terbatas sudah dapat dilaksanakan untuk kabupaten/kota yang masuk level tiga dan dua pada PPKM.
"Iya, tetapi pelaksanaan PTM atau pembelajaran di sekolah secara tatap muka terbatas harus tetap memperhatikan ketentuan perundangan," ucap Gubernur Rusdy Mastura.

Rusdy menegaskan kesehatan dan keselamatan siswa, tenaga pendidik dan kependidikan, menjadi arus utama dalam pelaksanaan PTM, sehingga penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 harus benar-benar diterapkan secara ketat.

"Ini tidak boleh kendor, karena rakyat harus kita lindungi," ungkap Gubernur Rusdy.
Sejumlah murid penyintas bencana likuifaksi mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) perdana di sekolah darurat bencana SD Inpres Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/10). Setelah belajar secara daring akibat pandemi COVID-19 selama hampir dua tahun, sekolah darurat yang berada di kawasan Hunian Tetap (Huntap) Balaroa itu kembali melakukan kegiatan belajar secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (ANTARA/ANTARA/Basri Marzuki)