Pemkot Palu berdayakan warga lewat kelompok usaha bersama

id Dinsospalu, dinsos, Romy Sandi, Kube, pengentasan kemiskinan, Pemkotpalu, Sulteng

Pemkot Palu  berdayakan warga lewat kelompok usaha bersama

Kepala Dinas Sosial Kota Palu, Romy Sandi. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, memberdayakan masyarakat setempat lewat kelompok usaha bersama (Kube) sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan sosial.
 
"Kehadiran Kube sebagai salah satu alternatif pemberdayaan masyarakat agar mereka bisa memiliki penghasilan dengan intervensi bantuan berupa peralatan maupun modal yang difasilitasi oleh pemerintah," kata Kepala Dinas Sosial Kota Palu Romy Sandi yang ditemui di Palu, Senin.
 
Ia memaparkan, tahun 2021 terdapat sekitar 77 Kube yang difasilitasi Dinas Sosial, yang mana masing-masing kelompok memiliki lima anggota dengan berbagai jenis kegiatan usaha.
 
Meski begitu, dari 77 kelompok usaha itu, ada kegiatan usaha mendominasi yakni e-waroeng sebagai penyedia kebutuhan pangan program bantuan pangan nontunai (BPNT) dari Kementerian Sosial.
 
"Salah satu usaha yang sudah berkembang dan memiliki omset di atas Rp25 juta per tahun yakni Kube milik kelompok di Kelurahan Laswani, Kecamatan Mantikulore. Mereka menjalankan usaha e-waroeng," ujar Romy.
 
Ia menjelaskan, sebagian besar orang-orang menjalankan Kube dari Dinas Sosial yakni kelompok yang telah digraduasi atau dianggap telah mandiri dari program keluarga harapan (PKH).
 
Berdasarkan data instansi teknis terkait, terdapat sembilan Kube e-waroeng tersebar di sejumlah kelurahan.
"Artinya, dengan begitu program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkesinambungan yang tujuannya adalah untuk pengentasan kemiskinan," ucap Romy.
 
Saat ini, katanya, kurang lebih 385 warga menjadi anggota kelompok usaha, dengan begitu angka prasejahtera Kota Palu, paling tidak dapat tertekan.
 
"Melalui Kube, setidaknya dua program sekaligus berjalan, dari sisi pemberdayaan dan peningkatan ekonomi yang pada akhirnya bermuara pada pengentasan kemiskinan," kata dia.
 
Ia menginginkan kegiatan usaha yang diusulkan warga untuk dimasukkan ke dalam Kube perlu mempertimbangkan aspek teknis, supaya ketika bantuan dari pemerintah bergulir bisa dimanfaatkan secara optimal.
 
"Kehadiran Kube sebagai stimulan untuk menggerakkan masyarakat menjalankan usaha. Tentunya menjalankan usaha perlu dibarengi dengan ketekunan dan ide-ide yang inovatif serta manajemen yang baik, agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik," demikian Romy.