Warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng tersisa 148 orang

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm

Warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng tersisa 148 orang

Seorang warga mengangkat jempolnya saat mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar DInas Kesehatan Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/9/2021). (ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng terus turun dan saat ini tersisa 148 orang.

"Kasus aktif COVID-19 atau warga terpapar COVID-19 yang masih menjalani isolasi di Sulteng hari ini tinggal 148 orang atau 0,32persen dari total warga yang terkonfimasi terpapar COVID-19 sebanyak 46.947 orang ," katanya di Kota Palu, Senin malam.

Ia menerangkan 148 orang yang terpapar COVID-19 itu berada di sejumlah daerah antara lain 15 orang di Kota Palu, 14 orang di Kabupaten Banggai Kepulauan, 18 orang di Morowali Utara, 20 orang di Parigi Moutong, 30 orang di Poso, 10 orang di Sigi, 17 orang di Tolitoli.

Kemudian, lanjutnya, tujuh orang di Banggai, lima orang di Tojo Una-Una, empat orang di Donggala dan Buol, tiga orang di Morowali dan satu orang di Banggai Laut.

"Sementara itu secara kumulatif sudah 45.211 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh atau naik menjadi 96,30 persen dari total warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng. Selain itu 1.588 orang dinyatakan meninggal dunia atau 3,38 persen,"ujarnya.

Hari ini, Adiman mengatakan 31 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh, 15 orang terkonfirmasi terpapar COVID-19 dan dua orang dinyatakan meninggal dunia.
 

Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.
 

Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.
 

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," terangnya.