Pusdatina: Pasien COVID-19 di Sulteng bertambah 12 orang

id Sulteng,Sandi ,Palu ,Ppkm

Pusdatina:  Pasien COVID-19 di Sulteng bertambah 12 orang

Sejumlah murid penyintas bencana likuifaksi mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) perdana di sekolah darurat bencana SD Inpres Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/10). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan 12 orang di Provinsi Sulteng terkonfirmasi terpapar COVID-19 hari ini.
 

"Sebanyak 12 orang itu berada di sejumlah daerah antara lain lima orang di Kabupaten Banggai, tiga orang di Kota Palu dan Poso, satu orang di Buol," katanya di Palu, Selasa malam.
 

Dengan data itu, secara kumulatif hingga saat ini sudah 46.959 orang di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng.
 

Sementara itu, lanjutnya, tiga orang pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh. Tiga pasien itu berada di sejumlah daerah meliputi tiga di Poso.

 

Secara kumulatif hingga kini sudah 45.214 orang yang dinyatakan sembuh. Mereka yang dinyatakan telah sembuh diizinkan kembali dan beraktivitas seperti sediakala namun harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar tidak kembali terpapar.

 

"Kemudian hari ini satu pasien COVID-19 di Poso dinyatakan meminta dunia. Secara kumulatif sampai saat ini sudah 1.581 orang pasien COVID-19 yang meninggal dunia," ujarnya.

 

Berikutnya, Adiman mengatakan 156 pasien COVID-19 saat ini masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan setempat hingga dinyatakan sembuh.

 

Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

 

Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

 

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.