Sulteng gagal pertahankan rekor lompat jauh di Peparnas Papua

id lompatjauh,peparnaspapua,atletsulteng

Sulteng gagal pertahankan rekor lompat jauh  di Peparnas Papua

Pengkalungan medali emas kepada Zuhria atlet tenis meja asal Sulawesi Tengah, setelah berhasil mengalahkan atlet asal DI Yogyakarta pada Peparnas Papua, Senin (8/11). ANTARA/HO-NPC Sulteng

Kota Palu (ANTARA) - Atlet cabang olahraga atletik nomer lompat jauh asal Sulawesi Tengah, Farid, gagal mempertahankan rekornya untuk menyabet medali emas pada Pekan Olahraga Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang berlangsung mulai 6 November 2021 di Papua.

Pelatih cabang olahraga atletik, Irvan Potabuga mengatakan kegagalan atletnya dalam mempertahankan rekor lompat jauh, sekaligus juga tidak mendapatkan medali apa pun karena karena Farid hanya berada di urutan 28 dari 30 peserta lomba lompat jauh pada Peparnas tahun.

"Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan Farid untuk meraih medali. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin,  hanya saja memang saat berlaga atlet kita tidak bisa mengontrol emosinya, sehingga belum mampu untuk membawa pulang medali,” kata Irvan kepada ANTARA via telepon dari Palu, Kamis (11/11) malam.

Ia megatakan secara individu atlet asuhannya mengalami kegagalan karena tidak dapat mengontrol emosi, sebab merasa terbebani dengan harus mempertahankan rekor seperti sebelumnya.

Saat Farid turun berlaga, bahkan telah melakukan empat kali lompatan, namun berdasarkan penilaian juri hanya satu kali yang dinyatakan sah dengan jarak 5,91 meter. Padahal pada kejuaraan sebelumnya anak asuhnya itu mampu mencapai lompatan dengan jarak 6,18 meter dan 6,07 meter.

“Kita masih berharap pada nomor atletik lainnya karena kita masih punya kesempatan untuk meraih medali itu di nomor estafet final 400 meter, dan tolak peluru tanggal 12 November ini, jadi kita mohon doanya,” jelasnya.

Pantauan ANTARA, posisi sementara Provinsi Sulawesi Tengah menduduki peringat ke-40 pada Peparnas XVI di Papua dengan perolehan satu medali emas yang diraih dari cabang olahraga tenis meja.

Raihan medali emas itu berhasil disabet atlet oleh Zuhria dari ketunaan daksa, setelah menundukkan atlet tenis meja tunggal putri asal DI Yogyakarta dengan skor 3-2. Hasil itu juga merupakan raihan pertama kontingen Sulawesi Tengah pada Peparnas XVI di Papua.

“Sempat imbang Sulteng dengan Yogyakarta 2-2, tapi Alhamdulillah set terakhir kita menangkan, sehingga dalam total lima set skor akhir 3-2 untuk kemenangan Sulteng,” kata Ketua Komite Paralimpik Nasional Provinsi Sulawesi Tengah Nur Enang kepada ANTARA via telepon dari Papua, Senin (8/11).