Disperindag Sulteng imbau pedagang jangan timbun bahan pokok

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm,Corona,Covid,Natal

Disperindag Sulteng  imbau pedagang jangan timbun bahan pokok

Petugas menunggu pembeli pada kegiatan Pasar Murah di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (28/10/2021). Pasar Murah dengan harga distributor yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Palu itu dimaksudkan untuk membantu warga memenuhi kebutuhan pangannya di saat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.

Palu (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengimbau pedagang bahan-bahan pokok di seluruh daerah di provinsi itu tidak melakukan penimbunan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru.



Mengingat saat ini harga sejumlah bahan pokok di berbagai sarana penjualan baik di pasar maupun di super market diprediksi akan naik bahkan sudah merangkak naik seiring mulai meningkatnya jumlah permintaan terhadap bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan saat Natal dan Tahun Baru.



"Pedagang saya imbau tidak melakukan spekulasi dengan menimbun bahan-bahan pokok agar dapat dijual saat harga bahan pokok tersebut naik,"kata Pelaksana Harian Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng Doni Irawan Setiawan di Kota Palu, Kamis.



Ia menyatakan para pedagang tidak boleh mencari keuntungan besar dengan menimbun bahan-bahan pokok untuk kemudian dijual saat harganya telah melambung tinggi saat akhir tahun sebab itu menyusahkan masyarakat apalagi yang berpenghasilan menengah ke bawah. Cara itu juga dapat menyebabkan kelangkaan.



"Jika naiknya tidak seberapa dan masih bisa dijangkau oleh semua kalangan masih dianggap wajar karena hukum permintaan dan penawaran berlaku yakni saat permintaan suatu barang tinggi sementara ketersediaannya kurang maka akan menyebabkan harga naik,"ujarnya



Doni menerangkan berdasarkan hasil pemantauan di berbagai sarana penjualan di berbagai daerah di Sulteng, tercatat ada beberapa bahan pokok yang mulai naik termasuk minyak goreng yang naik cukup tinggi hingga 25 persen dari harga sebelumnya yakni hanya Rp15 ribu hingga Rp16 ribu sejak bulan lalu.



"Telur juga mulai naik karena harganya sempat anjlok. Cabai, daging ayam dan sapi jug diprediksi akan naik terlebih mendekati Natal dan Tahun Baru," ujarnya.



Sejauh ini, ketersediaan bahan pokok di seluruh daerah di Sulteng masih dalam batas aman dan harga bahan-bahan pokok selain yang telah disebutkan tadi masih relatif stabil.



Bahan-bahan pokok yang ada sekarang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan, termasuk bahan-bahan pokok yang dipasok dari luar Sulteng.