Pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng capai 45.451 orang

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm,Mandalika

Pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng capai 45.451 orang

Ilustrasi - Sejumlah pelajar menunggu giliran divaksin pada vaksinasi COVID-19 di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/9/2021). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng mencapai 45.451 orang.


"Hari ini lima pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh berdasarkan hasil tes usap (swab) terakhir, sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng hingga saat ini berjumlah 45.451 orang," katanya di Kota Palu, Kamis petang.
 

Ia menerangkan lima pasien COVID-19 yang telah sembuh itu berada di sejumlah daerah yakni tiga orang di Kabupaten Sigi, satu orang di Kabupaten Buol dan Kota Palu.
 

Mereka yang sudah sembuh telah diizinkan pulang, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat agar tidak kembali terpapar.

 

"Sementara itu tujuh orang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini meliputi dua orang di Poso, satu orang di Banggai Kepulauan, Donggala, Sigi, Tolitoli dan Palu," ujarnya.

Sehingga secara kumulatif, lanjutnya, sampai saat ini sudah 47.106 orang yang terpapar COVID-19. Kemudian total pasien COVID-19 yang meninggal dunia sampai saat ini berjumlah 1.599 orang.

 

"Adapun 56 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat," terangnya.

 

Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.


Selain itu, warga diimbau tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.