Sebanyak 45.454 orang di Sulteng sembuh dari COVID-19

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm,Asusila,Teroris

Sebanyak 45.454 orang di Sulteng  sembuh dari COVID-19

Sejumlah pelajar menunggu giliran divaksinasi pada vaksinasi COVID-19 di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/9/2021). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan 45.454 orang di seluruh daerah di Sulteng berhasil sembuh dari paparan COVID-19.



"Hari ini tiga pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh berdasarkan hasil tes usap (swab) terakhir, sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng hingga saat ini berjumlah 45.454 orang," katanya di Kota Palu, Jumat malam.



Ia menerangkan tiga pasien COVID-19 yang telah sembuh itu berada di sejumlah daerah yakni dua orang di Kabupaten Tolitoli dan satu orang di Banggai.



Mereka yang sudah sembuh telah diizinkan pulang, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat agar tidak kembali terpapar.



"Sementara itu empat orang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini meliputi satu orang di Banggai Kepulauan, Donggala, Poso dan Tolitoli,"ujarnya.



Sehingga secara kumulatif, kata dia, sampai saat ini sudah 47.110 orang yang terpapar COVID-19. Kemudian total pasien COVID-19 yang meninggal dunia sampai saat ini berjumlah 1.599 orang.



"Adapun 57 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat," ujarnya.



Adiman meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.



Selain itu, warga diimbau tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.



"Pencegahannya dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.*