Sigi optimalkan fungsi BBI genjot kualitas budidaya ikan air tawar

id BBI sigi,balai benih ikan,pemkab sigi,bupati sigi,mohamad irwan,dinas ketahanan pangan dan perikanan sigi,andi aco

Sigi optimalkan fungsi BBI  genjot kualitas budidaya ikan air tawar

Bupati Sigi Mohamad Irwan didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Andi Aco meninjau kondisi kolam budidaya ikan air tawar, di Balai Benih Ikan Kotarindau, Kecamatan Dolo, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai mengoptimalkan fungsi dari Balai Benih Ikan (BBI) untuk menggenjot peningkatan kuantitas produksi dan kualitas budidaya ikan air tawar di daerah tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Andi Aco di Sigi, Sabtu mengemukakan sektor perikanan menjadi satu sektor potensial yang pengembangannya dapat berdampak langsung terhadap ekonomi daerah dan masyarakat.

Dikatakannya, Sigi memiliki beberapa Balai Benih Ikan di beberapa wilayah meliputi wilayah Kecamatan Dolo, Kecamatan Sigi Biromaru, Kecamatan Lindu, Pipikoro dan Dolo Selatan.

Balai benih ikan di beberapa wilayah di Sigi itu, merupakan aset dari Pemerintah Kabupaten Donggala yang telah diserahkan ke Pemkab Sigi.

"Ini sangat potensial untuk dikembangkan dan Sigi bisa menjadi penyuplai kebutuhan ikan air tawar bagi masyarakat di Sulteng," ujarnya.

Dalam upaya optimalisasi fungsi BBI, Dinas Perikanan setempat berhadapan dengan beberapa tantangan, antara lain minimnya ketersediaan air, serta infrastruktur yang terdampak gempa pada 28 September 2018.

Seperti BBI Kotarindau di Kecamatan Dolo. Luas lahan BBI tersebut 3 hektare, di dalamnya terdapat 32 petak kolam yang ukurannya bervariasi. Namun, dari 32 kolam tersebut, hanya lima petak kolam yang terdiri dari kolam besar berukuran 30 X 25 meter sebanyak dua kolam, dan kolam kecil berukuran 15 X 15 meter sebanyak tiga kolam, yang dapat difungsikan kembali pascagempa 2018.

"Kolam tersebut mulai difungsikan kembali untuk budidaya perikanan ikan air tawar pada tahun 2020," ujar dia.

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, tambahnya, telah mengajukan permohonan ke pemerintah setempat, untuk dilakukan pembenahan dan peningkatan kualitas infastruktur penunjang, termasuk ketersediaan air.

"Sudah kami usulkan, akan tetapi hal ini bergantung pada kemampuan anggaran daerah. Karena kami tau bahwa daerah ini memiliki keterbatasan APBD," sebutnya.

Agar tidak membebani APBD, Andi Aco mengemukakan pihaknya akan menggandeng investor atau pemodal untuk berinvestasi pada sektor perikanan. Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dalam optimalisasi fungsi BBI di wilayah Sigi.

Hal itu sejalan dengan arahan Bupati Sigi Mohamad Irwan agar dalam pengembangan perikanan melibatkan investor.

"Kita butuh investor, kita butuh pemodal untuk mengoptimalkan pengembangan sektor-sektor potensil seperti perikanan," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan.

Penguatan terhadap sektor perikanan, kata Mohamad Irwan, menjadi satu prioritas yang harus terus ditingkatkan untuk membangun ekonomi daerah dan masyarakat.

Karena itu, sebut Bupati Mohamad Irwan, pelibatan swasta atau pemodal sangat penting, dalam rangka berkolaborasi dengan pemerintah untuk optimalisasi pembangunan daerah.

"Pembangunan daerah harus dilaksanakan dengan konsep pentahelix yang didalamnya melibatkan multipihak meliputi pemerintah, swasta dan seterusnya," ujarnya.
Bupati Sigi Mohamad Irwan didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Andi Aco meninjau budidaya ikan air tawar menggunakan teknologi bioflok, di Balai Benih Ikan Kotarindau, Kecamatan Dolo, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)