BI rekomendasikan enam langkah untuk dorong pemulihan ekonomi Sulteng

Palu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) merekomendasikan enam langkah yang dapat dilakukan dan dioptimalkan pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi akibat dampak COVID-19 di provinsi itu.

"Pertama, perlu adanya persiapan yang matang dan terencana untuk menjadikan Sulteng sebagai penyangga ibu kota negara, khususnya dalam hal pemasok bahan pangan, olahan material bangunan, dan sumber daya manusia," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng M. Abdul Majid Ikram di Kota Palu, Rabu.

Kedua, lanjutnya, pembangunan jaringan infrastruktur perlu diintensifkan dalam rangka mendorong pertumbuhan investasi dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar kabupaten atau kota.

Ketiga, perlu adanya peningkatan nilai tambah sumber daya alam melalui penguatan industri hulu yang terintegrasi antara industri hulu dan hilir.

"Keempat, mendorong pertumbuhan kawasan produksi dan pusat ekonomi lainnya, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menenga (UMKM) sebagai penggerak utama pertumbuhan daerah," ujarnya.

Kelima, kata Majid, membangun ekonomi dari desa dengan meningkatkan value added atau nilai tambaj dari dana desa dan pengembangan desa digital yang sudah tersambung dengan Palapa Ring.

"Keenam, optimalisasi keuangan daerah dengan digitalisasi transaksi keuangan daerah, seperti elektronifikasi transaksi pemda (ETP) untuk mendorong peningkatan penerimaan asli daerah," terangnya.

Majid yakin angkah itu efektif mempercepat pemulihan ekonomi Sulteng terutama perekonomian masyarakat asal semua pihak yang terkait betul-betul serius untuk terlibat dan bekerja semaksimal mungkin.

Ia juga menyatakan BI selalu siap membantu seluruh pemda di Sulteng untuk bersama-sama mempercepat pemulihan ekonomi.