BTNLL Terapkan Pendekatan Sosial Jaga Kawasan Lindung

id lindu

BTNLL Terapkan Pendekatan Sosial Jaga Kawasan Lindung

Taman Nasional Lore Lindu (ist)

Palu,  (antarasulteng.com) - Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) di Sulawesi Tengah mulai menerapkan pendekatan sosial dan pelibatan masyarakat dalam menjaga dan mengamankan kawasan lindung tersebut.

Kepala Balai Besar TNLL melalui Kepala Seksi III TNLL, Fery A.M Liuw di Palu, Rabu mengatakan pada 2016 tidak ada lagi penindakan diganti dengan pendekatan sosial dan kemasyarakatan.

Selanjutnya fokus pengelolaan TNLL lebih pada kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Pendekatan sosial jauh lebih baik dan berhasil jika dibandingkan penindakan seperti yang selama ini dilakukan terhadap para penggangu kawasan Taman Nasional itu," ucapnya.

Ia mencontohkan, beberapa tahun sebelumnya, para pengunjung ke Danau Tambing, obyek wisata yang terletak di TNLL di Kabupaten Poso, sering terusik oleh orang mambuk yang tidak lain adalah masyarakat sekitarnya.

Mereka sengaja minum minuman keras dan masuk ke lokasi untuk membuat orang/pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara takut dan akhirnya tinggalkan lokasi tersebut.

Tapi sekarang ini, orang-orang yang tak bertangungjawab yang mabuk dan menggangu para pengunjung obey wisata Danau Tambing sudah tidak ada lagi.

"Kami mencoba merangkul mereka lewat pendekatan sosial dan memberikan pencerahan dan diterima baik," kata dia.

Ia tidak menyebutkan identitas mereka, kecuali mengatakan sejak dilkukannya pendekatan sosial, justru sekarang ini warga yang ada di sekitar obyek wisata tersebut ikut mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di lokasi.

Misalkan, kata dia, ketika kita membutuhkan alat pengeras suara dan menghubungi salah satu tokoh masyarakat Dongi-Dongi, mereka langsung merespon baik.

Fery lebih jauh menjelaskan pada 2015, pihak Balai Besar TNLL melakukan program pemberdayaan kepada masyarakat yang ada di sekitar kawasan Taman Nasional, termasuk di Dongi-Dongi.

Khusus masyarakat yang bermukim di Dongi-Dongi diberikan bantuan pemberdayaan ekonomi antara lain bibit ikan lele dan ternak babi.

Bantuan tersebut diberikan melalui kelompok usaha yang terdiri atas 15 orang/kelompok.

Setelah diberikan bantuan, tidak serta merta mereka dilepas begitu saja untuk mengelola usaha tersebut, tetapi didampingi oleh petugas dari Balai Besar TNLL.

"Kita dampingi mereka agar bantuan tersebut bisa berkembang baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,"kata dia.

Dengan begitu, harap Feri, mereka tidak akan lagi masuk hutan lalu mengambil/mencuri hasil hutan atau merambah untuk kebun.

Masyarakat dipastikan ikut menjaga dan mengamankan kawasan Taman Nasional yang menjadi paru-paru dunia.

Obyek wisata Danau Tambing adalah salah satu dari sekian banyak obyek wisata yang ada dalam kawasan Taman Nasional dan dalam kurun tiga tahun terakhir ini semakin ramai dikunjungi wisatawan mancanegara.

Selain danaunya yang indah, dilokasi itu juga pengunjung bisa bercamping, mendaki gunung, melihat hutan dan alam yang sejuk serta mengamati berbagai jenis burung, termasuk endemik Danau Tambing.

TNLL terbagi dalam dua wilayah yakni sebagian masuk Kabupaten Poso dan Sigi dengan total luas areal kawasan mencapai sekitar 217.000 haktare.