Guru Besar UIN Palu sebut ibu berperan bentuk karakter anak

id rektor uin palu,prof sagaf s pettalongi ,uin palu,hari ibu nasional,anak

Guru Besar UIN Palu  sebut ibu berperan bentuk karakter anak

Rektor UIN Datokarama Palu Prof Sagaf S Pettalongi MPd (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Sagaf S Pettalongi mengemukakan ibu rumah tangga berperan penting dalam membentuk dan membangun karakter anak/generasi muda.

"Ibu, perempuan, menjadi orang pertama yang memberikan pendidikan kepada anak atau generasi muda," kata Sagaf S Pettalongi MPd, dihubungi di Palu, Jumat.

Sagaf yang merupakan pakar manajemen pendidikan mengemukakan, harus diakui bahwa generasi yang berkarakter, inovatif, kompetitif dan bermutu, lahir dan dibentuk pertama kali oleh kaum ibu di rumah tangga.

"Ibu menjadi laboratorium pendidikan pertama yang dilalui oleh setiap insan manusia," ujar Sagaf.

Besarnya peran perempuan atau ibu rumah tangga dalam membina dan mendidik generasi muda, kata Sagaf, harus dilindungi oleh semua pihak dari segala bentuk ancaman dan bahaya kekerasan secara fisik dan psikis.

Sebaliknya, kata Rektor UIN Datokarama Palu itu bahwa, perlindungan dan pemberdayaan perempuan pada semua sektor harus digencarkan, dan akan memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan, berkarya dalam berbagai sektor pembangunan.

Sagaf mengemukakan salah satu tantangan yang dihadapi dalam membangun kemajuan perempuan adalah, adanya budaya patriarki.

"Patriarki yang masih kental di masyarakat menghambat kemajuan perempuan, serta menghambat terwujudnya kesetaraan gender,"

Adanya pemahaman dan cara pandang bahwa kaum adam lebih kuat dan lebih dapat berbuat, dan kaum perempuan sebagai komponen yang lemah atau hanya dapat melakukan aktivitas di rumah mencuci, memasak, dan seterusnya, adalah pemahaman yang bias gender, di masyarakat.

Sagaf menyarankan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) agar gencar melakukan pemberdayaan terhadap perempuan dan sosialisasi tentang peranan perempuan, untuk menopang pencapaian Indeks Pembangunan Gender.

Ia berharap momentum dan semangat Hari Ibu Nasional tahun 2021 yang mengangkat tema "perempuan berdaya, Indonesia maju", tidak hanya menjadi slogan atau tema semata.

"Tema ini sangat bagus dan menarik, maka harus diikutkan dengan program nyata dan strategis yang langsung mengarah pada pemberdayaan perempuan, edukasi masyarakat untuk meluruskan patriarki, agar perempuan benar-benar berdaya dan maju," sebut Sagaf.