Palu (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah menggandeng banyak pihak untuk penyediaan sistem peringatan dini mengenai potensi bencana alam, sebagai bentuk pengurangan risiko bencana.
"Penanggulangan bencana alam dengan pendekatan membangun kesiapsiagaan untuk pengurangan risiko bencana, menjadi satu prioritas pembangunan," ucap Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Ahad.
Penanggulangan bencana alam di Kabupaten Sigi, kata Mohamad Irwan, dilakukan oleh pemerintah daerah dengan mengedepankan konsep pentahelix, yang melibatkan multi pihak seperi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), relawan, organisasi non-pemerintah dan sebagainya.
Pelibatan banyak pihak seperti Mercy Corps Indonesia, berdampak pada terbangunnya sistem peringatan dini banjir berbasis web, yang mengintegrasikan informasi cuaca BMKG, dilengkapi sensor curah hujan dan sensor ketinggian muka air, yang ditempatkan di lapangan. Sistem ini terpasang di 12 desa se-Kecamatan Dolo Selatan.
Bupati Sigi Mohamad Irwan mengatakan bahwa daerah yang dipimpinnya, rentan terhadap bencana alam banjir bandang dan longsor.
"Maka perlu ada program untuk peningkatan kualitas lingkungan, serta program yang mengarah pada peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana," ujarnya.
Kerusakan lingkungan menjadi faktor utama terjadinya bencana alam banjir bandang dan longsor. Maka, kata Mohamad Irwan, pelestarian lingkungan harus gencar ditingkatkan.
Selain itu, perlu peningkatan sumber daya manusia tentang kesiapsiagaan hadapi bencana, yang disertai dengan penyediaan sarana pendukung berupa jalur evakuasi, lokasi relokasi atau titik kumpul, serta alarm.
Stasiun Meteorologi Kelas II Palu di Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau kepada warga di Sulteng, agar mewaspadai potensi banjir bandang dan longsor, seiring dengan Sulteng berada pada musim penghujan.
"Untuk daerah-daerah yang memiliki jejak bencana alam banjir bandang dan longsor, agar mewaspadai potensi bencana itu di musim hujan seperti saat ini," ucap Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Kelas II Palu, Affan Nugraha.
Cuaca saat ini di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, berawan serta beberapa wilayah telah diguyur hujan dengan intensitas sedang dan lebat. BMKG melalui Stasiun Meteorologi menyebut bahwa Sulteng saat ini berada di musim penghujan, bahkan Sulteng berpotensi dilanda cuaca ekstrem.
Potensi hujan di wilayah Sulteng dipengaruhi angin dari timur ke selatan yang melintasi Samudera Pasifik dan Laut Selatan. Bahkan, Sulteng dilewati belokan angin dari timur menuju selatan yang berdampak pada bertambah curah hujan dan meningkat jadi lebat.
"Hampir secara keseluruhan wilayah Sulteng berpotensi hujan dengan intensitas lebat," katanya.
Olehnya itu, daerah-daerah yang memiliki sejarah bencana alam banjir dan longsor, agar patut mewaspadai hal itu. Salah satu daerah di Sulteng yang acap banjir, yaitu Kabupaten Sigi.*
